A. Monopoli Tafsir.
Asumsi : ‘Papua Karya Tuhan, Orang Papua Pewaris’. Seturut dengan pameo:
‘Adat ada dulu baru Agama dan Pemerintah datang kemudian’.
Semakna dengan:
'Agama dan Pemerintahan datang baru-baru ini', Orang Papua sudah ada sejak dahulu kala'.
Perlu diperhatikan pameo diatas bahwa dua kalimat belakang netral, yang mutlak kalimat pertama.
Kecuali itu, akhlaq (agama) dan fenomena paguyuban etnis bersifat primordial menjamur, penulis mau memberikan sedikit sumbangan pikiran teologi inclusive dalam pluralitas masyarakat Papua.
Penulis mau mengajak generasi muda khususnya mahasiswa Papua agar belajar untuk senantiasa berfikir logis, rasional, reflektif dan kontemplasif.
Tulisan ini semacam intellectual excercise (latihan intelectual) perspektif Islam seturut darimana penulis berasal.
Diharapkan elaborasi lebih lanjut pengembangan teologi inclusive sesuai konteks sosial budaya masyarakat Papua dari berbagai perspektif diharapkan muncul dikemudian hari.
Mengingat setting Integrasi sosial masyarakat Papua kedepan penting dikontruksi sedemikian rupa dari sekarang.
Planning setting sosial begini menjadi tanggungjawab semua pihak terutama kaum cendikiawan dan para budayawan Papua.
Tulisan ini stimulus awal untuk memenuhi tujuan itu dan judul tulisan menunjukkan urgensi dimaksud.
Akhirnya semua pihak diharap kiranya dapat bemberikan kontribusi pemikiran sama dari berbagai perspektif guna kebaikan hidup bersama Papua kedepan.
B. Moralitas
Pejabat publik sebagai panutan masyarakat umum tidak bisa tidak, harus menjadi teladan moralitas rakyat yang dipimpinnya.
Karena itu para pemimpin Papua harus menjadi teladan moral bagi warga masyarakat umum.
Teladan moral sangat penting bagi perbaikan mentalitas bangsa Papua.
Hal ini utamanya harus dimiliki pejabat publik agar dapat diteladani rakyat.
Untuk itu Papua kedepan para calon pejabat publik moralitas syarat utama seorang pemimpin.
Demikian sudah dianut berbagai bangsa dibanyak Negara maju.
Amerika Serikat misalnya moralitas menjadi tolak ukur utama seorang kandidat Presiden disana.
Betapa penting moralitas syarat bagi Negeri itu Bill Clinton, (suami Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri, Barak Obama), affair dengan sekretarisnya Monica Lewinsky meminta maaf terbuka.
Betapapun kebebasan (liberalisme) disana sangat dijamin namun soal moral calon pemimpin publik menjadi tolak ukur negara itu dan negara maju lainnya seperti Cina dan Jepang.
Negera maju dan demokratis moralitas sebab utama pengunduran diri seorang pejabat.
Disana seorang pejabat publik dijatuhkan lawan politik dan secara terhormat meletakkan jabatan.
Amerika, Jepang, Korea Selatan dan negara-negara Eropa moral syarat multlak seorang kandidat pemimpin publik.
Bagaimana dengan Indonesia? Seharusnya berlaku. Tapi kini dengan adanya tes-propertes mulai ada perhatian kesana.
Papua hal ini kedepan urgen dan harus menjadi prioritas utama para calon pemimpin publice untuk lebih diperhatikan agar menjadi standar nilai umum.
Keutamaan moral para pejabat public Papua sebagai teladan bagaimana seharusnya ada (das sollen) dan kenyataan (das sein) senantiasa didapati paradoxe.
Malah penegakan moral (akhlaqul karimah) para pejabat sebagai bagian dari law enforcement dalam pembangunan masyarakat Papua sejauh ini terlihat masih lemah.
Padahal maju-mundur suatu bangsa lebih disebabkan tinggi-rendahnya moral suatu bangsa dan itu dimaksudkan diantaranya penegakan hukum, demokrasi dan HAM berdasarkan nilai -nilai lokal adat budaya Papua sendiri.
Ismail Asso adalah Anggota MRP Papua Pegunungan Pokja Agama Unsur Agama Islam.