Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ustadz Ismail Asso: Apakah Rakyat Perlu Syukuran Gubernur??

Selasa, April 22, 2025 | Selasa, April 22, 2025 WIB Last Updated 2025-04-22T13:13:43Z
Papua,neodetik.news || Menurut saya tidak perlu. Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih tidak perlu gelar syukuran Gubernur Papua Pegunungan. Cukup diadakan doa syukukuran dihadiri pereakilan Tokoh Adat, Tim Sukses, Unsur Muspida, Tokoh Agama untuk mendokan.

Rakyat Papua Pegunungan sudah lelah dan habis-habisan mengeluarkan biaya, tenaga bahkan nyawa ketika Kampanye, Pemungutan suara mereka berkorban uang, hewan korban (babi) bahkan korban nyawa. 

Gelar acara syukuran resikonya sangat besar yakni korban waktu, korban biaya, korban tenaga, hewan ternak dan bahkan munculnya kemungkinan kerusuhan seperti acara sykuran Bupati Jayawijaya di Sinaput Kota Wamena terulang kembali.

 Jika yang penulis dengar benar bahwa Gubernur terpilih mau menggelar acara sykuran di 8 Kabupaten Papua Pegunungan benar mau dilaksanakan. Kapan mau membangun? Rakyat yang sudah susah terpaksa akan dibebankan korban hewan ternak mereka. Dan menurut saya itu tak perlu lagi dibenankan pada rakyat untuk sumbang babi buat acara secara terbuka dilapangan seluruh 8 Kota Kabupaten Papua Pegunungan.

 Kalaupun dianggap perlu cukup satu kali ambil tempat sentral dan itu hanya dihadiri Tim Sukses, Muspida, Tokoh Adat, Agama, Pemuda, dan Perwakilan Mahasiswa. Acara syukuran dibatasi cukup dihadiri segelintir perwakilan Tokoh dan pendukung (Timses) untuk mendoakan kesuksesan dan yang lebih penting dari sebenarnay hanya untuk mendoakan kesuksesan kemenangan. 

Selebihnya energi biaya dan waktu disimpan untuk pembangunan lima tahun kedepan Papua Pegunungan mengingat resiko biaya tenaga sangat berat akan dihadapi Gubernur selama memimpin membawa kesejahteraan rakyat seluruh Papua Pegunungan agar dijauhkan dari musibah kekerasan militer dari kedua pihak yang bertikai selama ini membuat rakyat Papua Pegunungan selama ini banyak kehilangan nyawa, harta benda, mereka sangat menderita.

Ustadz Ismail Asso, Anggota MRP Papua Pegunungan Pokja Agama Unsur Islam.
×
Berita Terbaru Update