Nduga,neodetik.news|| Direktur yayasan keadilan dan keutuhan manusia Papua (YKKMP) berpandangan bahwa kampung yuguru Distrik Mebarok Kabupaten Nduga merupakan dimana tempat terjadinya penyerahan pilot Susi air Kapten Philip Mark Marthens yang seharusnya pemerintah Republik Indonesia di lindungi masyarakat disana karena termasuk daerah yuguru juga dikategorikan sebagai tempat penampungan pengungsian nduga sehingga perlu Mengedepankan humanis terhadap daerah rawan konflik. kata Theo Hesegem saat konferensi pers di sekretariat Wamena 22/04/2025
Pasca penyerahan pilot negara Republik Indonesia seharusnya memberikan penghargaan dan kebebasan kepada masyarakat untuk bebas melakukan aktivitas tanpa penyiksaan, pembunuhan, dan Mengintimidasi. Karena masyarakat nduga pada khusus daerah Yuguru merupakan warga negara Indonesia berdasarkan identitas kartu tanda penduduk (KTP).
Pangkodap wilayah III Papua menyerahkan bendera merah putih dan alkitab bertanda melindungi masyarakat nduga di kampung yuguru namun misinya datang membunuh, menyiksa, membantai disertai dengan pembunuhan mutilasi. Sehingga Kami lembaga berpikir bahwa metode ini tidak dapat diakui wibawa pemerintah Indonesia melalui TNI dan Polri.
Menurut Theo bahwa kami keluarkan laporan ini merupakan resmi dan dapat dipertanggungjawabkan oleh yayasan keadilan dan keutuhan manusia Papua (YKKMP) siapapun ingin mau mengetahui isi Laporan bisa datang kerumah atau hubungi lewat WhatsApp pribadi. Karena disini kami menyampaikan kepada publik berdasarkan fakta dan bukti data.;katanya
Kami (YKKMP) juga telah mengeluarkan rekomendasi -rekomendasi desak pemerintah Bergerak bentuk tim melakukan investasi TKP di kampung yuguru. untuk melihat pembongkaran rumah milik masyarakat sipil, gereja, kantor pemerintahan dan kantor pendidikan yang menjadi pos militer disana.;ujar Theo
Semua orang menjadi pemimpin berawal dari sekolah namun gedung sekolah yuguru saat ini menjadikan sebagai pos militer. Secara hukum Gedung sekolah, kantor pemerintahan, kantor puskesmas dan gereja merupakan tempat umum yang tidak bisa rusakan ataupun membakar karena itu akan menganggu aktivitas pelayanan tingkat pemerintahan dan gereja.;ujar Theo.
Sementara itu aktivis perempuan Papua Raga kogeya mengatakan bahwa pilot Susi air yang TNI kejar itu telah di kembalikan oleh masyarakat nduga di Yuguru namun masih terjadi operasi senyap dan pembunuhan disertai mutilasi. hal ini kami mengingat kepemimpinan masa lalu Soeharto pernah mengatakan "mengatakan bahwa kami bukan butuh manusia papua tapi kami butuh sumber daya alam papua".
Masyarakat publik harus ketahui bahwa setelah penyerahan pilot Susi air, pemerintah Indonesia membunuh masyarakat sipil sewenang-wenang nya di kampung yuguru. Jika pemerintah Republik Indonesia merasa kami orang Papua dan nduga adalah bagian dari warga negara Indonesia maka segera tarik anggota militernya dari nduga||tutup Raga
Reporter: Inggipilik Kogoya