Nduga,neodetik.news||kekuasaan pemerintah dan gereja adalah amanah tuhan yang melaksanakan sesuai perintahnya, tuhan sudah menempatkan sesuai dengan suku, Bangsa, bahasa dan orangnya.
Setiap suku bangsa ditugaskan untuk menjaga dan melindungi alamnya, dusun, tanahnya. Tidak ada siapapun yang datang menghancurkan dengan cara apapun dengan sistem apapun.
Kedudukan tanah Papua milik penghuninya yaitu orang Papua, Indonesia hanya datang pencuri, membunuh, memperkosa, membantai dan mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia Papua;. hal ini disampaikan oleh mewakili pengungsi nduga kepala distrik krebkuri yuguru, tokoh gereja tokoh adat dan masyarakat pengungsi nduga pada kamis 17/04/2025 di depan Dirjen halam terbuka lokasi pengungsi nduga.
Menurut kepala distrik krebkuri Ipote Gwijangge mengatakan Kami adalah ciptaan tuhan dan menempatkan kami ditanah ini khusus orangnya kulit hitam rambutnya keriting menduduki wilayah ini. kami tidak pernah pergi menghancurkan daerah orang Indonesia justru Negara Indonesia datang menghancurkan tanah kami, gereja kami bahkan pemerintah didada Garuda pun dibunuh.
Anak-anak kami yang sudah selesai sekolah mampu memimpin bangsanya sendiri pun dibunuh disiksa dan bantai dengan Tondongan senjata; tuturnya
Dirinya, juga sampaikan bahwa kekuasaan pemerintah hanya amanah melaksanakan sesuai perintah tuhan, semua akan ditanyakan diakhirat sesuai perbuatan kami. Pemerintah hadir untuk melindungi rakyat, namun realita ditanah ndugama tahun 2018-2025 pemerintah Indonesia datang menyiksa, membunuh, dan memperkosa masyarakat nduga;,katanya
Lebih lanjut, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto selaku pemegang kepala pemerintahan sekaligus kepala negara, kekuasaan tertinggi atas TNI/POLRI angkatan darat, Laut dan udara, dan kepala pemerintahan kekuasaan tertinggi memerintahkan dan menghentikan menteri, melaksanakan tugas dan mengkordinir pemerintah daerah namun mengapa bapak tidak pernah berbicara terhadap rakyat pengungsi sejak tahun 2018- 2025 saat ini ?
Dengan itu kami sampaikan pernyataan inti point dari tuntutan masyarakat pengungsi nduga yaitu sebagai berikut:
1.Kami seluruh rakyat pengungsi nduga menuntut kepada negara republik Indonesia, bahwa kunjungan Dirjen kali ini perlu membuat satu kebijakan berpihak pada pengungsi nduga pada umum Papua dengan berlandaskan pada hak asasi manusia.
2. Kami pimpinan gereja kingmi ditanah Papua kordinator nduga klasis se-kabupaten nduga meminta kepada bapak Direktur jenderal instrumen dan penguatan hak asasi manusia dilingkungan pemerintahan kementerian HAM RI segera mendesak presiden Republik Indonesia bapak Prabowo Subianto menarik pasukan organik dan non organik yang sedang beroperasi di distrik Mugi, mam, yal, nirkuri inikgal, kroptak, yigi Mapenduma, Kagayem paro, mbua, mbulmu yalma, dal dan yuguru pada umum tanah ndugama
3. Kami pimpinan pemerintah ,gereja, adat LMA seluruh masyarakat pengungsi nduga meminta kepada presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto segera mengembalikan rakyat kami ke kampung halaman, kami pimpinan gereja dengan pimpinan pemerintah hanya menjalankan amanah tuhan Allah, Kami mau melayani dengan siapa jika umat tuhan semuanya sedang dibunuh, bantai bahkan bakar hidup-hidup oleh negara melalui TNI polri.
4. Kami minta bapak presiden Prabowo Subianto Republik Indonesia melalui Menteri HAM memerintahkan Direktur Jenderal instrumen dan penguatan hak asasi manusia berkunjung ditanah ndugama adalah ke sekian kali setelah beberapa petinggi negara RI, kedatangan petinggi negara RI ini tidak pernah ada hasil bagi masyarakat pengungsi nduga justru terjadinya hanya penambahan militer.
5. Kami meminta panglima TNI, panglima Kapolri Republik Indonesia segera tarik TNI polri yang bertugas di Distrik-distrik sedang beroperasi, kami mau kembalikan Pengungsi ke kampung halaman sendiri.
Reporter: Inggipilik Kogoya