Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bupati Pekalongan Dr.Hj.Fadia Arafiq dan Wakil Bupati H. Sukirman Menghadiri Tradisi Tahunan Syawalan Gunungan Megono di Obyek Wisata Linggoasri 2025

Selasa, April 08, 2025 | Selasa, April 08, 2025 WIB Last Updated 2025-04-08T04:21:03Z
Pekalongan ,neodetik.news II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan sukses menyelenggarakan tradisi tahunan Syawalan Gunungan Megono di Obyek Wisata Linggoasri, Kajen, Kabupaten Pekalongan, pada Senin 7 April 2025. Tradisi tahunan ini menjadi puncak perayaan Syawalan dengan kemasan budaya khas Pekalongan yang sarat makna kebersamaan dan rasa syukur.

Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya tampak tumpah ruah memadati lokasi untuk menyaksikan kirab gunungan dan berebut gunungan megono dan gunungan hasil bumi dari 19 kecamatan se-Kabupaten Pekalongan yang diyakini membawa keberkahan.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, turut hadir menyaksikan kirab bersama suaminya, Ashraff Abu anggota DPR RI Komisi X sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan. Hadir pula Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Abdul Munir, serta perwakilan Forkopimda.

Bupati Fadia dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk melestarikan tradisi syawalan gunungan megono di Kabupaten Pekalongan sehingga tradisi tersebut bisa lebih dikenal luas.

“Saya berpesan kepada masyarakat semua ayo kita lestarikan budaya megono syawalan ini menjadi kebanggaan Kabupaten Pekalongan yang juga menjadi kebanggaan kita semua, sehingga Kabupaten Pekalongan bisa terkenal bukan hanya disekitarnya tapi se-nusantara ,” ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Bupati, Sukirman, menyebut bahwa tradisi ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud syukur, simbol kebersamaan, dan cermin kearifan lokal.

“Megono makanan kita sehari-hari sebagai kuliner khas Pekalongan, tentu bukan sekedar makanan tetapi juga simbol kesederhanaan, kebersamaan, dan gotong royong. Setiap gotongan megono yang berasal dari olahan nangka muda atau gori diolah bersama rempah-rempah mencerminkan harmoni dalam perbedaan seperti kehidupan masyarakat Pekalongan yang beragam namun rukun dan bersatu,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan berkesempatan melakukan penyerahan penghargaan dan uang pembinaan kepada para pemenang Lomba Kirab Gunungan Hasil Bumi dan Potensi Lokal Tradisi Syawalan 2025

( AR)
×
Berita Terbaru Update