Jakarta,neodetik.news || Mungkin saja tidak, karena manusia sangat mungkin mempunyai pandangan yg berbeda. Tapi mustahil Presiden Prabowo tidak tau tentang sejarah lepasnya Tanah Melayu Singapura dari Malaysia.
Jika PIK otonom, maka hanya tinggal sejengkal lagi menyusul Singapura. Artinya mungkin PIK akan menjadi semenanjung termodern dan termaju paling dekat dengan Jakarta, melebihi dekatnya Singapura dengan Batam, Indonesia.
Wilayah PIK yang dikelilingi oleh laut menjadikan PIK sangat potensial untuk memiliki infrastruktur otonom seperti Pelabuhan yang di JO kan bersama PT. Pelindo dan Bandar Udara Extension Soetta yang di JO kan dengan Angkasa Pura.
Artinya walau secara formal dibawah Operator Persero Indonesia, legal asetnya adalah milik Wilayah Otonomi PIK, you know lah, gimana kalau besok sesuatu yg diklaim tak mungkin terjadi, ternyata terwujud juga. Dulu juga Timor-Timur tak pernah terbayang lepas, tapi toh akhirnya lepas juga, walau beda perkara, tapi tidak ada yg serba mustahil kan..?
Sayangnya, melipir sedikit bergeser dari kemegahan yang serba mewah dan glamour itu, setiap mata akan melihat wilayah Mauk dan sekitarnya, sebuah kesenjangan yang terpaut amat jauh, yakni masyarakat dengan pendapatan perkapita Rp.1,7jt-2,5jt/bulan.
PIK sering disebut oleh para buzzer oligarki adalah anugerah bagi Indonesia. Diklaim sebagai komunitas orang-orang kaya yg murah hati, karena PIK telah menjadi penolong orang miskin disekelilingnya yang mengais nafkah hidup, dengan memberi kesempatan menjadikan mereka “Bedinde” ditiap-tiap koloninya.
Miris…!!.
Sumber Video :
akun fb @NoViralNoJustice62