Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sanggahan Yang Berlebihan: Kepala Desa Diduga Menghilangkan Dana BLT Hak Masyarakat Aceh

Kamis, Maret 20, 2025 | Kamis, Maret 20, 2025 WIB Last Updated 2025-03-20T09:13:52Z

Langsa-aceh neodetik.news
||Terkait Pemberitaan di salah satu media online (jelitapos.com) pada tanggal 19/03/2025 mengenai permasalahan sanggahan dari oknum geuchik Gampong tengoh terhadap saudari Ibu HELDIANA seorang janda yang di tinggal mati oleh suaminya selama 3 tahun yang lalu kini dirinya kembali lagi menyanggah pada tanggal 19/03/2025 mengenai ucapan dari seorang oknum geuchik tersebut kepada dirinya dan hal ini pun dirinya merasa kecewa oleh oknum geuchik tersebut. 


Pasalnya yang di sampaikan oleh oknum geuchik tersebut kepada dirinya sangatlah berlebihan. Di sini Bukannya saya tidak berterimakasih atau mau melupakan jasa kebaikan beliau. Sebenarnya saya mau menanyakan kenapa bantuan BLT saya semasa geucik lama saya pernah mendapatkannya tetapi kenapa semasa beliau menjabat jadi geuchik bantuan saya sudah dihilangkan, itu sebenar pokok masalahnya, jangan dilarikan kemana-mana persoalanya. Gak perlu cari pencitraan kalau memang ada sikap yang dianggap salah ya lebih baik jujur saja . Kenapa bantuan saya bisa hilang di masa geuchik baru ini, saya minta keterbukaan jangan mengelak kemana-mana.

Ok lah saya akan jelaskan di media ini. ada pun bantuan yang di berikan oleh oknum geuchik tersebut kepada saya berupa uang sebanyak Rp 500 ribu rupiah untuk pembelian kain kafan suami saya dan hal itu bukan saya saja yang menerimanya tetapi warga Gampong tengoh yang merasa kurang mampu pasti mendapatkannya juga. Kalau tidak percaya coba saja di selidiki benar atau salah ucapan saya 

 namun saya akan coba menjawab hal yang kedua suami saya disana kerja karyawan bukan PNS yang gajinya sesuai UMR dan ada pensiunnya dan mengenai bantuan pemberian oknum geuchik yang saya tolak oleh saya sendiri, hal itu berupa bantuan rehap rumah yang dari mana programnya saya kurang faham tetapi bukan bantuan rumah, jadi wajar-wajar sajalah saya tolak karena nantinya satu saat pasti kurang anggarannya dan pasti kekurangan itu tentunya saya tutupi penambahannya sementara saya sendiri seorang janda yang tergolong fakir yang gak punya dana untuk membangun kekurangannya, apakah saya salah untuk menolak bantuan tersebut. Ujar heldiana dengan nada polos.

  
Maka dari situ saya beranjak untuk membuat laporan dan pengaduan kepada pihak LSM untuk membantu saya itupun dikarenakan bantuan BLT saya sudah hilang selama suami saya meninggal dunia. Dulunya saya pernah mendapatkan bantuan BLT tersebut pada masa geuchik yang lama tetapi di geuchik yang baru ini bantuan BLT saya hilang. Ujar heldiana seorang janda yang ditinggal mati suaminya selama 3 tahun.

(Red)
×
Berita Terbaru Update