Sumenep,neodetik.news || Melalui serangkaian acara santunan kepada anak yatim yang digelar di Pondok Pesantren (PP) Agung Damar, Pengurus Ranting (PR) Nahdlatul Ulama (NU) Pakamban Daya dan Badan Otonom (Banom) NU terus memperkuat sinergi antarstruktur dalam menjalankan program-program sosial dan keagamaan. Kamis (20/3/25).
Dalam sebuah acara santunan anak yatim yang digelar di Pondok Pesantren (PP) Agung Damar, NU bersama menggelar kegiatan sosial yang melibatkan berbagai elemen organisasi.
Acara yang dimulai Pukul 20:00 WIB ini merupakan program unggulan NU sebagai organisasi berkeagamaan. Inisiatif tersebut juga tampak semakin digalakkan oleh Pengurus Besar (PB) NU. Pernyataana itu disampaikan oleh Ketua MWC NU Pragaan, yakni K. Hambali Mahtum.
Selain itu, ia menegaskan bahwa pengurus NU di tingkat ranting harus memahami tata kelola agar ranting tidak dikelola secara asal-asalan, melainkan dengan baik dan terstruktur.
"Apalagi, usia NU kini telah memasuki abad kedua, tentunya sudah tidak kekurangan SDM lagi," ujar K. Hambali Mahtum.
Menurutnya, NU sebagai rumah bagi Banom-banomnya harus membangun hubungan erat agar terkordinasi dengan jelas dan program yang tidak lepas dari kontrol Nahdlatul Ulama.
"Alhamdulillah untuk ranting Pakamban Daya sudah terkonsolidasi dengan baik," lanjutnya.
Ia juga mengapresiasi peran aktif Banom NU yang turut serta dalam kegiatan santunan ini. Menurutnya, kolaborasi antarstruktur di tubuh NU menjadi kunci dalam menjalankan program-program keumatan.
"Dengan sinergi yang baik, setiap kegi
atan yang kita jalankan akan lebih maksimal dan memberikan manfaat yang lebih luas," tegasnya.
Melalui kegiatan ini, NU Ranting Pakamban Daya diharapkan terus berperan aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Santunan anak yatim ini bukan hanya sekadar aksi kepedulian, tetapi juga wujud nyata dari semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas NU.
Ke depan, sinergi antarstruktur NU diharapkan semakin kuat untuk mewujudkan program-program yang lebih luas dan berkelanjutan.
Reporter: Romzul Fannani