Agenda yang dimulai Pukul 15:00 WIB itu dihadiri langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), camat, dan kepala puskesmas se-Kabupaten Sumenep.
Ahmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Sumenep, tampak memborong srikaya dari pedagang atau peserta bazar. menurutnya, buah yang kini menjadi ikon daerah tersebut harus mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait.
Dalam sambutannya, ia berharap agar momentum ini mendapatkan kesungguhan dari jajarannya, seperti agenda yang telah tergolong kalender event nasional.
Selain itu, orang nomor 1 di Kabupaten Sumenep tersebut juga memberi kebebasan bagi pedagang srikaya untuk menjual di keramaian, karenanya musim srikaya hanya 1 bulan.
"Ini khusus untuk pedagang srikaya, tapi kalau untuk pedagang yang lain sebenarnya khusus bulan ramadan diberi kelonggaran," ujar Ahmad Fauzi Wongsojudo dalam sambutannya. jum’at (14/03/25).
Pada sesi yang sama Mohamad Iksan, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, dalam sambutannya menyatakan bahwa festival ini juga merupakan ajang promosi produk unggulan daerah, serta meningkatkan perekonomian masyarakat, terkhusus petani di Kabupaten Sumenep.
Festival ini mempunyai tujuan strategis tertentu, Mohamad Iksan melanjutkan, seperti peningkatan ekonomi para petani, pedagang srikaya, serta mempererat silaturrahmi masyarakat dan pemerintah daerah.
"Kegiatan ini sebagai kegiatan yang bernilai ibadah, festival ini juga menjadi ajang promosi buah srikaya sebagai produk unggulan Kabupaten Sumenep,” ungkapnya.
Festival yang dikemas dengan Buka Bersama tersebut diikuti 20 pedagang, dan mengusung tema “Tetap Berkarya, Meski Tantangan Menghadang: Mari Buktikan Dedikasi Tanpa Batas”.
Reporter: Romzul Fannani
