Jakarta,Rakyat dan TNI jadi korban konspirasi jahat PDIP. Misal, ihwal ijazah palsu Jokowi, masih tersimpan rapi di berangkas Megawati. Dan ironinya, LSM berjubah koalisi sipil, bersikap bungkam.
Alurnya sangat gelap. tentang ijazah bodong itu, Megawati dan Jokowi saling berkedip mata. Tak heran, Mega maupun elite PDIP milih pasif ketika publik mendesak skandal tersebut dibongkar.
Megawati sadar, bila pengadilan berjalan jujur, dirinya dan Jokowi berpeluang masuk penjara. Kedua aktor terlibat pemufakatan jahat. Menipu seantero republik dengan skandal ijazah palsu.
Dokumen jahanam itu tidak dibuat di barak militer. Tapi dirancang di kamar gelap Megawati. Dari situ, Jokowi diloloskan sebagai Walikota, Gubernur dan menjabat dua periode presiden.
Petugas partai bermodal ijazah palsu tampil serba licik dengan Megawati. Hasilnya berbagi jatah: Gibran jadi Wapres, Puan kembali pimpin DPR. Sementara kubu koalisi sipil digiring jadi pembenci TNI.
Tak hanya itu, Mega, PDIP dan Jokowi mewariskan kehancuran bernegara. Korupsi di semua sektor, BUMN jadi sarang maling, SDA dirampok, utang bertumpuk, oligarki makin berkuasa, dll.
Petugas partai berkedok supremasi sipil bebas bertindak semena-mena. Sebaliknya Megawati dan mitra koalisi sipil terkesan semakin kompak menutupi ijazah palsu Jokowi.
Supremasi tipu-minipu ala sipil…!