Foto: Tangkap layar akun sosial media Instagram @ig_radiokarimata ,/ neodetik.news
Sumenep,neodetik.news_Distribusi makanan bergizi bagi pelajar di Sumenep untuk sementara tidak berjalan akibat kendala internal. Laporan terkait kondisi ini telah diajukan ke Badan Gizi Nasional, namun belum ada tanggapan. Akibatnya, 2.965 siswa di 18 sekolah harus membawa bekal sendiri.
Dilansir dari @karimatafm.net, Mohammad Kholilur Rahman, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, ia menyatakan bahwa program ini dihentikan sementara, karena terdapat kendala teknis yang bersifat internal.
“Kami akui bahwa program Makan Bergizi Gratis untuk sementara waktu kami hentikan. Ini karena adanya kendala teknis di internal penyelenggara,” ujarnya.
Kholilur tidak menjelaskan secara detail mengenai kendala yang dimaksud. Ia hanya mengatakan bahwa masalah itu timbul sejak satu pekan terakhir.
Selain itu, pihaknya telah melaporkan situasi tersebut ke kepada Badan Gizi Nasional (BGN) pada Rabu (12/2/25). Namun, hingga kini pihak SPPG belum menerima respon atau arahan dari pihak BGN terkait dengan laporan yang disampaikan secara tertulis tersebut.
pihak BGN belum memberikan respon atau arahan terkait dengan laporan yang disampaikan secara tertulis oleh pihak SPPG.
“Kami masih menunggu arahan dari BGN. Jika segala sesuatunya berjalan lancar, program ini bisa kembali dijalankan minggu depan,” lanjutnya.
Akibat dari penghentian sementara penyaluran program MBG itu, berdampak pada 2.965 siswa di Kabupaten Sumenep, khususnya di 18 lembaga sekolah di Kecamatan Kota Sumenep. Siswa yang sebelumnya menyerap manfaat dari program tersebut, kini harus bergantung pada makanan yang dibawa dari rumah masing-masing.
Sumber: karimatafm.net
Reporter: Romzul Fannani