Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

MAPABA Putri ke-24 PMII Komisariat Guluk-Guluk Teguhkan Tradisi Intelektual

Rabu, Februari 12, 2025 | Rabu, Februari 12, 2025 WIB Last Updated 2025-02-12T13:44:27Z
Sumenep,neodetik.news_Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-guluk gelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Putri ke-24, tepatnya di Pondok Pesantren (PP) Annuqayah Kusuma Bangsa, Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep. Rabu (12/2/25).

Acara ini berlangsung mulai 12 hingga 15 Nofember 2025 dengan mengusung tema "Epistemic Community; Meneguhkan Tradisi Intelektual untuk Transformasi Peradaban."
 
Khairul Jazil, ketua PMII Komisariat Guluk-guluk dalam sambutannya menuturkan, pada MAPABA tersebut peserta akan dikenalkan dengan keorganisasian, serta berbagai rentetan materi yang terkandung di PMII.

“Melalui MAPABA ini, peserta akan mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai dasar PMII serta pentingnya berorganisasi,” ujarnya.

Selain itu, ia berharap agar peserta Mapaba dapat berperan aktif dalam organisasi PMII, karena menurutnya, PMII merupakan wadah utama bagi mahasiswa guna mempertajam intelektualitas, serta membangun relasi yang lebih luas.

"maka dari itu sebuah proses di mulai dari awal dan seterusnya,” lanjutnya.

KH. Ali Fikri, S.Ag., M.Pd.I., selaku Mabinkom PMII Komisariat Guluk-Guluk, dalam sambutannya juga menegaskan bahwa solidaritas merupakan kunci utama dalam ber-PMII. Karenanya, spirit pergerakan harus dijalani secara kolektif oleh setiap anggota yang menjadi bagian di dalamnya.

“Jadi bukan hanya nama yang Pergerakan, akan tetapi sebagai mahasiswa yaitu juga harus bergerak secara bersama dalam memberikan perubahan di lingkungan mahasiswa maupun di lingkungan masyarakat,” tegas KH. Ali Fikri. 

Dalam sesi yang sama, Khairunnas, mewakili Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep membuka Mapaba Putri 24, ia menyampaikan bahwa aktif di organisasi merupakan sebuah proses untuk mengasah daya fikir atau intelektualitas. Maka dari itu, dalam acara ini peserta dimimta memaksimalkan prosesnya selama Mapaba berlangsung.

“Gunakan dengan semaksimal mungkin, karna dalam tiga hari ditempa dengan materi-materi yang nantinya menjadi bekal selama berproses hingga membawa perubahan,” tandasnya.


Reporter: Romzul Fannani
×
Berita Terbaru Update