Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ketika Segalanya Musnah, Semangat Tak Pernah Padam, Ini Kata Anies Baswedan

Kamis, Februari 27, 2025 | Kamis, Februari 27, 2025 WIB Last Updated 2025-02-27T12:02:35Z

Jordania,neodetik.news || Senja di Amman, Yordania, membawa kami pada sebuah pertemuan yang akan selalu terpatri di ingatan. Kami mengetuk pintu apartemen sederhana itu, disambut oleh keluarga Kamal dan Linda, pasangan petani dari Gaza yang kini menjadi pengungsi. 


Mereka pernah memiliki rumah untuk berteduh, ladang untuk mencari nafkah, dan tanah tempat anak-anak mereka tumbuh. Namun, dalam sekejap, semuanya luluh lantak oleh bom. Yang tersisa hanyalah pakaian di badan dan langkah-langkah yang membawa mereka ke tanah asing ini.

Di ruang sempit yang kini mereka sebut rumah, kehidupan terus berjalan. Lima anak mereka, termasuk Nisrin yang telah menghafal surat Ali Imran, masih berjuang di sekolah. 

Kamal, sang ayah, lebih banyak diam, memikul beban kehilangan yang tak terucapkan. Sementara Linda, di usianya yang baru 29 tahun, berdiri tegak. Ada ketegaran dalam sorot matanya, keteguhan seorang ibu yang tak sudi menyerah pada keadaan.

Ketika ditanya apa yang masih ia harapkan, jawabannya hanya satu: pendidikan. “Selama anak-anak saya masih bisa belajar, saya yakin mereka punya masa depan,” katanya.


 Tak ada keluhan tentang rumah yang hilang, tanah yang dirampas, atau harta yang musnah. Baginya, harapan terakhir yang masih bisa ia genggam adalah ilmu yang akan membawa anak-anaknya keluar dari kegelapan.

Anak-anak mereka tumbuh dengan cita-cita yang ditempa luka. Dua putranya ingin menjadi pejuang, sementara putrinya ingin menjadi dokter. 


Di balik senyum mereka yang tulus menyambut tamu, tersimpan kepedihan yang tak terkatakan. Namun, tak ada kebencian, hanya tekad untuk bertahan dan bangkit.

Relawan dari Indonesia datang membawa bantuan, sedikit pelipur di tengah keterbatasan. Dan Linda, dengan tangan yang tak pernah lelah memberi, menyajikan kunafa untuk kami. Betapa luar biasa: bahkan di tengah kehilangan, mereka masih menyisakan ruang untuk keramahan.

Dari pertemuan ini kami belajar bahwa ada yang tak bisa dihancurkan oleh perang, tak bisa diambil oleh penjajah, tak bisa musnah oleh kehilangan, ialah: semangat. 


Dan selama semangat itu tetap menyala, dengan pertolongan Allah Yang Maha Perkasa, harapan akan selalu menemukan jalannya. Tutup Anies Baswedan.


Tim redaksi 



×
Berita Terbaru Update