Jakarta, neodetik.news || Ingat termasuk warisan kolonialisme dan transformasi agraria yang tidak merata. Selama masa kolonial, sistem ekonomi dirancang untuk menguntungkan pihak kolonial, meninggalkan sebagian besar penduduk pribumi dalam kondisi miskin dan tanpa akses ke tanah atau sumber daya produktif.
Budaya kemiskinan adalah salah satu penyebab ketimpangan sosial di Indonesia, selain kemiskinan struktural. Sederhananya, budaya kemiskinan dapat dilihat dari sikap seperti, sikap pasrah atau rendahnya motivasi untuk berkembang sehingga dapat memperpetuasi ketimpangan, meskipun faktor ini lebih bersifat internal dan sering kali dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
Budaya kemiskinan, di sisi lain, seringkali diperkuat oleh faktor sosial seperti rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya investasi jangka panjang, seperti pendidikan anak atau pengembangan usaha.
Dalam banyak kasus, masyarakat miskin cenderung mengadopsi pola hidup yang bersifat survival, seperti mengutamakan kebutuhan sehari-hari daripada perencanaan masa depan.
Tanpa perubahan struktural, budaya kemiskinan akan terus bertahan, dan upaya pengentasan kemiskinan hanya akan memberikan dampak sementara.
Maka dari itu, pemahaman yang mendalam tentang kemiskinan struktural dan budaya kemiskinan, menjadi kunci untuk merancang solusi yang berkelanjutan.
Seperti sekarang,Orang miskin dan kemiskinan dipelihara oleh negara, untuk digunakan untuk kepentingan penguasa !!
Tim redaksi