Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dr.Agus Surachman S.H , Komentari Kebijakan gas LPG 3kg, Bahlil menjatuhkan citra presiden Prabowo!!

Kamis, Februari 06, 2025 | Kamis, Februari 06, 2025 WIB Last Updated 2025-02-06T08:06:17Z
Bogor, neodetik.news || Telah melewati tiga bulan kerja Presiden RI Prabowo Subianto diwarnai dengan hal yang sangat tidak lazim  terjadi khususnya dikalangan kabinet KIM, diantaranya yaitu pembangkangan para menteri titipan Jokowi, dari Mentri KKP sampai lambatnya Bareskrim dalam penanganan pagar Laut di wilayah Tangerang. Langkah Kabareskrim yang terkesan mengulur-ulur waktu dan mencari celah untuk membebaskan Aguan dari segala kontrovesialnya menuai banyak cibiran dari masyarakat mereka membandingkan dengan kasus pembunuhan yang sering bisa diungkapkan dalam waktu kurang dari 24 jam tapi publik tidak terhenti pada Kabareskrim Polri mengingat Sigit Sulistyo selaku Kapolri adalah orang yang sangat patuh terhadap Jokowi, bahkan menurut isue yang sempat beredar di media sosial melalui saluran akun "Bocor Alus" bahwa Jokowi sampai mengemis pada Prabowo agar Kapolri Sigit Sulistyo jangan diberhentikan, minimal satu tahun.

Tapi baru-baru ini adik Prabowo dengan berapi-api mengatakan bahwa dalam pemerintahan sebelumnya banyak program yang tidak masuk akal dan jauh dari kepentingan rakyat, pernyataan Hasyim tersebut seperti gertakan pada orang-orang Jokowi yang saat ini bikin ulah di kabinet KIM plus.

Dari Kapolri, Mentri KKP, Bahlil dan para Mentri titipan lainya akan menjadi batu krikil yang membuat tidak nyaman karena mereka bekerja setengah hati, antara memikirkan rakyat dan melindungi kebusukan Jokowi yang terus ter-endorse ke publik saat ini.

Disisi lain Bahlil membuat kebijakan tata niaga Elpiji yang membuat resah rakyat kecil, membuat susah pedagang kecil tanpa memikirkan akibat dari keputusan yang dibuat, atau ini jangan-jangan strategi Jokowi untuk mengganggu pemerintahan Prabowo??

Dalam kesempatan ini seorang pakar hukum Dr. Agus Surachman SH. pun ikut menanggapi kebijakan menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini, yang dinilai tidak pro terhadap rakyat, bahkan cenderung hanya membuat gaduh di tengah masyarakat kalangan bawah, melihat polemik ini Agus Surahman SH pun menilai ada maksud-maksud tertentu dibalik kebijakan Bahlil, salah satu alasannya adalah adanya statment yang kontradiktif antara Bahlil dan Prabowo tentang kebijakan gas elpiji yang dikeluarkan bahlil, bisa jadi ini  atas perintah jokowi untuk sebuah agenda terselubung antara lain, pengalihan isue pagar laut atau bahkan bisa juga untuk menciptakan citra buruk terhadap pemerintahan Prabowo, apa tujuan nya? Tentu atas tujuan politik kekuasaan.

Mengingat Jokowi memang bak belut yang susah di pegang dari omongan dan tindakannya yang sering bertolak belakang dari kehendak rakyat.

Presiden Prabowo seolah ada di dalam lingkaran para setan yang di buat oleh Jokowi, presiden juga dalam cengkraman gurita dimana kaki tangan dan lehernya sudah terikat kuat, saat ini bantuan rakyat dibutuhkan untuk bisa melepaskan itu semua.

Dalam situasi seperti ini, kekuatan arus bawah tentu sangat dibutuhkan, dan inipun membutuhkan konsentrasi penuh, fokus menggalang,  mengedukasi dan menyampaikan kondisi real bangsa, karena yang terimbas langsung adalah rakyat.

Butuh kecerdasan rakyat menyikapi kondisi saat ini, untuk bisa memulihkan seluruh keadaan yang telah dirusak oleh rezim sebelum nya, dan juga sikap tegas presiden Prabowo terhadap para pembantunya di kabinet, serta segera memutus dari bayang-bayang Jokowi.


Sudarsono Dars
×
Berita Terbaru Update