NEODETIK.NEWS,Di Irbid, Yordania, setelah diskusi panjang tentang pendidikan di Irbid Expo, kami kembali duduk bersama.
Namun kali ini, dalam forum yang lebih lepas, lebih dalam, dan lebih penuh keberanian.
Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang hadir tidak datang hanya untuk mendengar, tetapi untuk bertanya, untuk menantang, dan untuk menguji pemikiran. Mereka tak sekadar menunggu jawaban, tetapi menggugat asumsi, merajut argumen, dan menggali lebih jauh tentang masa depan bangsa.
Mereka bertanya tentang manajemen kepemimpinan, tentang arah bangsa ini, tentang bagaimana membangun negeri yang adil dan berdaya.
Mereka tidak puas dengan jawaban yang sederhana, mereka ingin memahami dengan lebih dalam. Inilah wajah masa depan Indonesia, generasi yang tidak hanya belajar, tetapi juga berpikir. Generasi yang tidak sekadar menghafal, tetapi berani bertanya dan mempertanyakan.
Sebagai mahasiswa perantauan, mereka membawa beban yang tak ringan: menuntut ilmu di negeri orang, tetapi tetap menyimpan Tanah Air di dalam hati. Malam itu, saya melihat api dalam tatapan mereka. Sebuah tekad yang tak bisa dipadamkan, sebuah keyakinan bahwa ilmu yang mereka kejar bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk negeri yang mereka cintai.
Masa depan bangsa ini tidak hanya ditentukan oleh mereka yang hari ini berada di dekat pusat negara, tetapi juga oleh mereka yang menempuh jalan panjang dalam pencarian ilmu. Setiap gagasan yang lahir dari pemikiran yang tajam, setiap pertanyaan yang diajukan dengan keberanian, dan setiap diskusi yang menggugah kesadaran, semuanya adalah pijakan menuju perubahan.pungaksnya.
Tim redaksi