NEODETIK.NEWS,Di Camp Al-Fanar, di sudut Amman yang menjadi persinggahan bagi mereka yang terusir dari tanah airnya, kami bertemu dengan anak-anak Palestina yang kini berjuang melawan kanker. Rumah sakit di tanah mereka telah hancur, dan mereka, yang seharusnya berlarian di lapangan bermain, kini terbaring dalam perjuangan yang jauh lebih besar dari usia mereka.
Mereka lahir dalam keterasingan, tumbuh dalam pengungsian, dan menjalani hari-hari di bawah langit ketidakpastian. Namun mereka bukan sekadar korban, mereka adalah simbol keberanian.
Meski kehilangan rumah, kehilangan keluarga, bahkan kehilangan masa kecil, ada satu hal yang tetap mereka genggam erat: keteguhan hati yang tak tergoyahkan.
Anak-anak Palestina mungkin tak memahami rumitnya politik, tetapi mereka tahu bahwa kasih sayang itu nyata, bahwa solidaritas itu ada.
Dan bagi kita yang menyaksikan, ini bukan sekadar momen untuk melihat, tetapi saatnya bergerak. Kemanusiaan bukan hanya kata, ia harus menjadi tindakan.
Untuk saudara-saudara kita di Palestina: kalian tidak sendiri. Dan untuk para relawan Indonesia yang menghadirkan kehangatan, pungkasnya.