Nabire. Neodetik.News. Musa Boma merupakan salah satu tokoh pemuda Papua Tengah dengan tegas menolak rencana mau bangun pembukaan Posko Komando Staf Militer Kodim 1705 Nabire di lokasi KM 62, Jalan Pemerintah Ilaga Mulia, tidak memberikan izin dari kami yang memiliki hak ulayat.
Dengan demikian, Kepada institusi TNI dan kepada Rakyat Topo, Dipa, Menou dan Distrik kilo Meter 100 bahwa mulai dari Tata Batas di Bukit rindu sampai pada dusun Wotai dan dusun Progamuka alias Digihoumaida itu sudah tanah adat.
Wilayah ini bukan tempat untuk bangun pos Militer Diman-mana tidak ya, maka dengan tegas kami menolak rencana bangun pos Militer ini.
Mulai dari Distrik Topo hingga sampai di Mapia ini tidak ada sarang teroris. wilayah ini sudah jelas aman tidak ada masalah koo ,Militer minta lokasi untuk bangun pos ini ada apa ini saya sebagai salah satu toko pemuda bingun dengan pandangan Militer ini.
Hal itu disampaikan oleh Musa Boma Tokoh Pemuda Papua Tengah kepada media ini melalui pesan elektronik 19 Januari 2025 Waktu Papua Barat ( WPB)
Mulai dari Bukit rindu sampai di Mapia sepanjang itu bukan tempat bangun bangun pos Militer, akan tetapi itu sudah tanah adat sehingga pihak miter tidak bisa tawar menawar tanah itu bukan barang yang pelanggan pembeli dan penjual bako tawar menawar.
Di Tempat yang sama Yeti Tagi pemuda dari Mapia juga menyatakan sikap untuk tidak bisa memberikan tempat untuk pos Militer bangun.
Sepanjang itu sudah aman-aman saja tidak pernah ada kasus dan tidak layak sekali bangun pos Militer lantaran karena itu sudah jelas tanah adat.
Kepada pihak pemilik hak layat, ke empat kepala Distrik Topo, Dipa, Menou dan Kilo meter 100 juga kepada bapak bapak kepada suku, para kepala Dusun jangan menyatakan ya tapi harus menolak ya.
Karena kalau pos Militer ini bapak-bapak menyatakan ya berarti apapun yang akan terjadi nantinya akan tanggun jawabnya pasti akan berat itu sudah pasti tuturnya"
Kontributor: Lambertus Magai