Bangkalan,neodetik.news_ Ratusan warga Desa Banjar, Bangkalan, Madura, memadati pengajian umum dan doa bersama. Acara digelar dengan memperingati 40 hari meninggalnya Een Jumianti, 21, mahasiswi asal Tulungagung yang menjadi korban pembunuhan tragis oleh kekasihnya. Kehadiran warga tersebut mencerminkan empati dan kepedulian terhadap peristiwa memilukan tersebut. Jum'at (10/01/2025).
Acara berlangsung di lokasi kejadian, tepatnya di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, pada Kamis 09 Januari 2025. Dalam acara tersebut, pelaksana menghadirkan penceramah asal Bangkalan KH. Kholil Yasin, guna memberikan tausiah dan doa untuk almarhumah.
Een merupakan mahasiswi Universitas Trinojoyo Madura, meninggal pada 01 Desember 2024, Een menjadi korban pembunuhan setelah menolak permintaan kekasihnya, bernanama Maulidi Al Izhaq (23) yang mendesak Een melakukan aborsi.
Dari penolakan Een, Maulidi terpancing. dengan melakukan tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan secara tragis pembakaran terhadap jasad korban. Tragedi ini menyisakan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, namun juga masyarakat sekitar lokasi kejadian karena mengingat tragedi yang cukup tragis tersebut.
Doa bersama tersebut menjadi momen yang refleksi bagi masyarakat Desa Banjar, masyarakat juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan mengingatkan pentingnya menjaga harmoni serta penghargaan terhadap hak-hak perempuan.
Peristiwa ini juga mendapat perhatian luas dari pemerintah maupun kalangan masyarakat. Mereka menyerukan tindakan tegas terhadap kasus kekerasan dalam hubungan serta perlindungan bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Melalui acara tersebut, warga Desa Banjar berupaya menguatkan keluarga korban, serta menggugah kesadaran kolektif dalam mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan penuh penghormatan terhadap martabat manusia
Reporter: Romzul Fannani