PAPUA,NEODETIK.NEWS _Daerah terpencil di Pedalaman Pegunungan Papua banyak yang mengalami kesulitan, karena daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat, laut maupun udara.
Jalan trans di Papua yang belum masuk di wilayah-wilayah Pedalaman Papua yang jauh dari pusat kota, membuat banyak orang kesulitan bertahan di Pedalaman Papua, karena banyak keterbatasan di sana, di berbagai bidang. Terutama di bidang Kesehatan, Pendidikan, Keagamaan, Pelayanan Publik yang lainnya untuk kesejateraan masyarakat di daerah terpencil Papua.
Dengan keterbatasan yang dimilikinya, banyak guru yang masih mengajar dan menetap di daerah terpencil di Papua. Salah satu anak muda Papua yang mengabdi di daerah Pedalaman Papua,
Lambertus Magai, S. Pd yang sering disapa bung Lamekh ini mengabdi sejak awal Januari 2024 sampai pada saat ini sudah menjelang 1 Tahun mengadi di Pedalaman Papua dan masih berlanjut.
Kampung Apogomakida atau disingkat kampung Apouwo merupakan salah satu kampung yang ada di Distrik Piyaiye, Kabupaten Dogiyai Propinsi Papua Tengah.
Kampung Apouwo sebagai ibu kota Distrik Piyaiye yang jauh dari ibu Kota Moanemani Kabupaten Dogiyai ditempuh dengan jarak jauh melewati beberapa kampung antara lain, Bomomani, Abaimaida, Diyeugi, Modio, Abuyaga, Tibaugi sampai di Apouwo, selama perjalanan 2 hari.
Salah satu anak mudah Papua Lambertus Magai, S.Pd yang telah mengabdi di Pedalaman Papua di Kampung Apouwo Piyaiye-Dogiyai, menjadi satu-satunya anak muda yang peduli terhadap generasi mudah Papua di untuk mencerdaskan kehidupan bangsa untuk membagun Negeri ini. Yang sering di sapa Bung Lamekh mengajar di dua sekolah yang berbeda, SMP N 01 Piyaiye, SD YPPK St Stevanus Apogomakida.
Ia memiliki motivasi yang tinggi mengajar di kampung, sebagai salah satu putra terbaik Piyaiye lulusan kependidikan, ia adalah bagian dari masyarakat Piyaiye sehingga dengan niat yang tinggi membangun Kampung, saya akan kembali ke kampung, jiwa raga, darah berasal dari sini.
Lambertus Magai, S. Pd yang sering disapa bung Lamekh mengajar di Kampung Halaman dengan beberapa mata pelajaran antara lain: Mata Pelajaran (IPS terdiri dari Keografi, Sejarah,
Sosiologi,Ekonomi), (PPKN), (Seni Budaya), (Prakarya), karena jumlah Guru yang banyak tetapi tidak ada ditempat tugas. Jumlah tenaga Pengajar yang ada di SMP N 01 Piyaiye Melianus Kegou SE dan Lambertus Magai, S. Pd kami berdua akan membagi sejumlah mata pelajaran untuk mengajar kepada siswa.
Ketiga kami berada di sana, banyak kendala yang kami alami, terutama jumlah Tenaga Pengajar yang kurang, membuat kami rangkul semua. Kuranng buku Paket Guru maupun siswa.
Gedung Sekolah yang tidak lengkap, membuat kami mengitip sementara di halama SD, listrik tidak ada, tidak memiliki leptop/Komputer untuk mengusun soal, terpaksa kami membuat soal dengan tulis tangan, banyak kendala kami alami, namun dengan kecintaan tanah kami masih beta dan mengajar disana, agar ada perhatian serius dari pemerintah Dogiyai maupun Propinsi Papua Tengah untuk meningkatkan pendidikan di Papua.
Walaupun dengan memiliki berbagai macam keterbatasan antusias siswa SD, SMP dalam proses belajar memiliki semangat yang tinggi, tidak ada pengaruh di sana, setiap siswa memiliki masa depan yang cerah. Orang tua mereka sangat mendukung dalam proses pendidikan mereka, kelak suatu saat mereka menjadi anak yang berguna untuk membagun daerah sendiri.
Lambertus Magai, S. Pd yang disapa bung Lamekh Magai adalah lulusan Pendidikan Tinggi Negeri di Univesitas Cenderawasi Jayapura, Program studi Pendidikan Sejarah. Magai juga saat ini aktif menulis di beberapa media Lokal Papua, Tabloid Daera/Tadaw.New. Media Nasional Neodetik.News
Harapan kami tenaga Pengajar Guru SD YPPK St Stevanus, SMP N 01 Piyaiye bersama masyarakat mengharapkan kepada Pemerintah Daerah, Propinsi, terus berbenah, ada perhatian serius dari Pemerintah, soal kesejateraan Guru maupun gedung sekolah sarana dan Prasarana yang digunakan untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa, memberantas buta huruf .
Reporter: Lambertus Magai