Sumenep,neodetik.new _Sejumlah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, tidak diketahui pemiliknya. Lembaga Kajian Strategis (BAKIS) gelar audensi dengan Dinas Sosial pada Kamis 02/01/2024.
Ahmad Subli, direktur BAKIS, mengungkapkan bahwa audensi berlangsung dengan membawa beberapa anggota PKH yang memiliki rekening bantuan, dan didalamnya terdapat saldo dengan jumlah yang cukup fantastik, namun penerima tersebut sudah dalam keadaan non aktif dari beberapa tahun lalu.
"Beberapa di antaranya mencapai 17 juta, 16 juta, 5 juta, dan paling kecil 500 ribu. Padahal, para penerima ini telah dianggap tidak aktif selama beberapa tahun terakhir." Ungkapnya.
Subli, melanjutkan bahwa saldo yang terdapat di rekening tersebut lenyap tanpa diambil oleh pemiliknya.
"Sejumlah pemilik rekening kami bawa ke Dinsos guna mendapatkan klarifikasi mengenai keberadaan uang tersebut, karena status mereka juga dikatakan non aktif oleh pihak pendamping dan pihak berwenang di bidangnya," jelas Subli.
Baihaki, Kordinator Kabupaten (Korkab) PKH Sumenep, menegaskan akan segera memberikan tindak lanjut mengenai laporan dan akam mendampingi hingga ke pihak bank Mandiri, yang merupakan salah satu instansi penyaluran bantuan tersebut.
"Setelah adanya laporan yang seperti ini, kami langsung memberikan konfirmasi ke pihak bank, sehingga pihaknya mengatakan bahwa jumlah saldo yang fantastis tersebut merupakan akumulasi bantuan dari pertama hingga terakhir, namun lebih jelasnya pihak bank yang memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut," ucapnya.
Baihaki juga menyampaikan apresiasinya kepada tim BAKIS, karena melakukan pengawasan terhadap penerima bantuan PKH di desa Guluk-Guluk.
"Saya mengapresiasi atas dedikasi yang dilakukan tim Bakis di kecamatan Guluk-Guluk, karena sudah memberikan pengawasan terhadap bansos ataupun PKH. Tentunya tugas ini bukan hanya milik kami, bukan juga pendamping saja, melainkan masyarakat umum juga bisa," tutupnya.
Reporter: Romzul Fannani