Nduga,neodetik.news-kembali terjadi pengungsi Distrik koroptak kabupaten Nduga dulunya pihak TNI POLRI dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah nduga memetakan daerah itu tempat pengungsian dari beberapa Distrik yang sudah kosong dari tahun 2018-2024 namun sejak 7 Desember 2024 masyarakat distrik koroptak kembali keluar pengungsi ke Wamena dan beberapa tempat terdekat mencari perlindungan nyawa dan harta karena rumah diserang oleh TNI POLRI melalui serangan udara Bahkan serangan darat hal tersebut disampaikan oleh ketua DPC IPMNI Kota Jayawijaya oingen wirengge di Wamena 23/12/2024
Dalam keterangannya wirengge menjelaskan bahwa Terjadi pengungsi Berawal dari aksi dari TNI dan polri yang menyerang ke rumah-rumah tanpa memandang operasi brutal oleh negara melalui TNI polri;, ujarnya
Sebelum terjadi penyerangan di distrik koroptak Panglima TNI berkunjung di ibu kota kenyam kab.Nduga pada 5 Desember 2024. Setelah satu hari kemudian terjadi Peristiwa penyerangan dan pembakaran rumah milik warga sipil distrik Koroptak oleh TNI dan polri pada tanggal 07 Desember 2024 pukul 05:00 subuh Penyerangan dari atas udara menggunakan 5 helikopter.
Pada Tanggal 07 desember 2024 penyerangan melalui udara Menggunakan 5 helikopter dan mendarat di lapangan Lendumu distrik koroptak kabupaten nduga, dan melakukan operasi penyisiran dan serta membakar 13 Rumah milik warga sipil dan merusak alat beberapa fasilitas Warga dan bunuh ternak milik warga;, ujarnya
TNI masuk di distrik koroptak melalui dua arah jalan yaitu; Dari lapangan terbang Lendumu menuju kampung Miniem, kampung Gol, dan kampung Golparek TNI melakukan pembakaran terhadap rumah warga mulai dari Kampung Miniem 5 buah rumah , kampung Gol 3 buah rumah dan kampung Golparek 5 buah rumah.
Dari lapangan terbang Lendumu menuju ke kampung pesat, kampung kroptak, kampung Komoroam TNI polri melakukan operasi serta sita barang milik warga sipil serta menembak dan bom rumah-rumah mulai bongkar dan mencuri daun seng serta papan Rumah guru, gereja kroptak di bom dan rumah warga dihancurkan serta buang alat dapurnya;, pungkasnya
Menurut wirengge Tidak ada warga masyarakat yang korban dalam penyerangan Distrik Kroptak Tersebut, Sejak tanggal 07 desember 2024 sampai detik ini, hanya Tentara Indonesia yang masih menguasai wilayah distrik kroptak;, kata wirengge
Warga sipil Yang keluar pengungsi sudah berada di Wamena, saat ini mereka bikin Posko Darurat di halaman rumah anggota DPRD nduga barto Gwijangge, pengungsi yang keluar diantaranya dua gereja dengan Jumlah data :
Balita 65 orang, Ibu hamil 8 orang, Pasien berat 5 orang , Lansia 15 orang, 33 kepala keluarga. Semuanya sekitar 2000-an jiwa mengungsi
Sementara nasib para pengungsi di distrik Kroptak saat ini belum ada penanganan serius dari pemerintah kabupaten Nduga, Pemerintah provinsi Papua pengunungan serta pihak-pihak tim kemanusiaan lainnya belum turun lapangan melihat keberadaan pengungsi distrik koroptak kabupaten nduga ;, ujarnya
sebagian besar lagi sedang perjalanan menuju ke Wamena dan sekitarnya, sebagian juga yang masih di hutan-hutan dengan pasang tenda dan dedaunan seadanya, untuk melindungi kedinginan, angin dan nyamuk bahkan hujan.
Sementara nasib pengungsi yang sakit, anak-anak balita dan lansia tidak mendapatkan medis dari orang kesehatan mereka masih menahan kesakitan dan deritanya selama tidur bangun dihutan belantara bahkan tempat pengungsian dimana mereka ada.
Tempat masyarakat sipil di distrik koroptak menjadikan tempat milik TNI POLRI yang kesana terutama TNI POLRI bikin pos militer diantaranya:
Pos militer kampung pesta
Pos Ujung lapangan lendimu
Pos ujung putaran pesawat lendumu
Dengan keterangan diatas tersebut maka kami ikatan pelajar dan mahasiswa nduga se-Indonesia Kota Studi Jayawijaya menyatakan sikap
1. Kami meminta kepada presiden Republik Indonesia letnan kolonel pol.Prabowo Subiyanto segera Tarik Militer organik dan non-organik yang bertugas di kabupaten nduga dan lebih khusus Distrik-distrik yang saat ini bangun pos militer
2. Kami minta panglima jenderal Agus Subianto
3. Panglima jenderal Kapolri republik Indonesia
4. Pangdam cenderawasih Papua
4. Polda Papua
6. Pejabat gubernur provinsi Papua pengunungan
7. Pejabat Bupati Nduga
Segera tarik Militer organik dan non organik yang ada distrik koroptak dan pada umum mereka yang bertugas di kabupaten nduga, karena keberadaan militer masyarakat hidup trauma dan tidak bisa beraktivitas bebas.
Reporter : Inggipilik Kogoya