Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mahasiswa Nduga , Desak Presiden RI Segera Tarik Militer Dari Provinsi Papua

Senin, Desember 23, 2024 | Senin, Desember 23, 2024 WIB Last Updated 2024-12-23T13:24:16Z
Nduga,neodetik.news-kembali terjadi pengungsi Distrik koroptak kabupaten Nduga dulunya pihak TNI POLRI dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah nduga memetakan daerah itu  tempat pengungsian  dari beberapa Distrik yang sudah kosong dari tahun 2018-2024 namun sejak 7 Desember 2024 masyarakat distrik koroptak kembali keluar pengungsi ke Wamena dan beberapa tempat terdekat mencari perlindungan nyawa dan harta  karena rumah diserang oleh TNI POLRI melalui serangan udara Bahkan serangan darat hal tersebut disampaikan oleh ketua DPC IPMNI Kota Jayawijaya oingen wirengge di Wamena 23/12/2024


Dalam keterangannya wirengge menjelaskan bahwa Terjadi pengungsi Berawal dari aksi dari TNI dan polri yang menyerang ke rumah-rumah tanpa memandang operasi brutal oleh negara melalui TNI polri;, ujarnya 

Sebelum terjadi penyerangan di distrik koroptak Panglima TNI berkunjung di  ibu kota kenyam kab.Nduga pada 5 Desember 2024. Setelah satu hari kemudian terjadi Peristiwa penyerangan dan pembakaran rumah  milik warga sipil distrik Koroptak oleh  TNI dan polri pada tanggal 07 Desember  2024  pukul 05:00 subuh Penyerangan  dari atas udara menggunakan 5 helikopter.

Pada Tanggal 07 desember 2024  penyerangan melalui udara  Menggunakan 5 helikopter dan mendarat di lapangan Lendumu distrik koroptak kabupaten nduga, dan melakukan operasi penyisiran dan serta membakar 13 Rumah milik warga sipil dan merusak alat beberapa fasilitas Warga dan bunuh ternak milik warga;, ujarnya 

TNI masuk di distrik koroptak melalui dua arah jalan yaitu; Dari lapangan terbang Lendumu menuju kampung Miniem, kampung Gol, dan kampung Golparek  TNI melakukan pembakaran terhadap  rumah warga  mulai dari Kampung  Miniem 5 buah rumah , kampung Gol 3 buah rumah dan kampung Golparek 5 buah rumah.

Dari lapangan terbang Lendumu  menuju ke kampung pesat, kampung kroptak, kampung  Komoroam TNI polri melakukan operasi serta sita barang milik warga sipil serta menembak dan bom rumah-rumah  mulai  bongkar dan mencuri daun seng serta papan Rumah guru, gereja kroptak di bom dan rumah warga dihancurkan serta buang alat dapurnya;, pungkasnya 

Menurut wirengge Tidak ada warga masyarakat yang korban dalam penyerangan Distrik Kroptak Tersebut,  Sejak tanggal 07 desember 2024 sampai detik ini, hanya Tentara Indonesia yang masih menguasai  wilayah distrik kroptak;, kata wirengge 

Warga sipil Yang keluar pengungsi sudah berada di Wamena,  saat ini mereka bikin Posko Darurat di halaman rumah anggota DPRD nduga barto Gwijangge, pengungsi yang keluar diantaranya dua gereja dengan Jumlah data :
Balita 65 orang, Ibu hamil  8 orang, Pasien berat  5  orang , Lansia 15  orang, 33 kepala keluarga. Semuanya sekitar  2000-an jiwa mengungsi 

Sementara nasib para pengungsi di distrik Kroptak  saat ini belum ada penanganan serius dari pemerintah kabupaten Nduga, Pemerintah provinsi Papua pengunungan serta pihak-pihak tim  kemanusiaan lainnya  belum  turun lapangan melihat keberadaan pengungsi  distrik koroptak kabupaten nduga ;, ujarnya 

sebagian besar lagi sedang perjalanan menuju ke Wamena dan sekitarnya, sebagian juga yang masih di  hutan-hutan  dengan pasang tenda dan dedaunan seadanya,  untuk melindungi kedinginan, angin dan nyamuk bahkan hujan.

Sementara nasib pengungsi yang sakit, anak-anak balita dan lansia tidak mendapatkan medis dari orang kesehatan mereka masih menahan kesakitan dan deritanya selama tidur bangun dihutan belantara bahkan tempat pengungsian dimana mereka ada.

Tempat masyarakat sipil di distrik koroptak menjadikan tempat milik TNI POLRI yang kesana terutama TNI POLRI bikin pos militer diantaranya:
Pos militer kampung pesta 
Pos Ujung lapangan lendimu
Pos ujung putaran pesawat lendumu

Dengan keterangan diatas tersebut maka kami ikatan pelajar dan mahasiswa nduga se-Indonesia Kota Studi Jayawijaya menyatakan sikap 
1. Kami meminta kepada presiden Republik Indonesia letnan kolonel pol.Prabowo Subiyanto segera Tarik Militer organik dan non-organik yang bertugas di kabupaten nduga dan lebih khusus Distrik-distrik yang saat ini bangun pos militer 
2. Kami minta panglima jenderal Agus Subianto 
3. Panglima jenderal Kapolri  republik Indonesia 
4. Pangdam cenderawasih  Papua 
4. Polda Papua  
6. Pejabat gubernur provinsi Papua pengunungan 
7. Pejabat Bupati Nduga 
Segera tarik Militer organik dan non organik yang ada distrik koroptak dan pada umum mereka yang bertugas di kabupaten nduga, karena keberadaan militer masyarakat hidup trauma dan tidak bisa beraktivitas bebas.



Reporter : Inggipilik Kogoya
×
Berita Terbaru Update