Saya merasa perihatin melihat beberapa kelompok intelektual dari wilayah Welesi yang, dari periode ke periode, terus memanfaatkan nama kepala suku dan kelompok entitas tertentu untuk kepentinganpribadi ini.
Padahal, ada jg yang benar-benar mencintai,berjuang dan peduli terhadap wilayah Welesi, yang mereka bawa masuk pembangunan demi kemajuan wilayah welesi.
Tokoh-tokoh seperti Kepala Suku Hj. Aipon Asso, Jasman Asso (DPR jaywj waktu itu ), Sonimo Lany (mantan Ketua KPU Jayawijaya), Mantan DPRP H. Abu Hanifa Asso , dan Bapak Sadik Asso Kepala Suku. Meskipun ada sebagian besar dari mereke menjadi tokoh dan figur pimpinan bukan atas nama kepentingan rekomendasi wilayah welesi.
Mereka adalah sosok-sosok yang telah memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan distrik Welesi. Mereka bukan hanya simbol, tetapi telah berjuang demi kesejahteraan wilayah wilayah dalam hal infrastruktur. Baru yang lain berkoar-koar ini apa yg kamu buat..?
Namun, ada kelompok tertentu jg yang hanya memanfaatkan nama kepala suku dan wilayah Welesi demi kepentingan pribadi mereka dan mereka ini perusak, mencerderai nama baik welesi, Mereka ini bukan jg membawa perubahan, melainkan merusak tatanansosial.
Kelompok intelektual ini apa yang mereka lakukan untuk Welesi.?
Mereka hanya mencari keuntungan dengan menjadikan kepala suku dan wilayah welesi sebagai alat, dan tanpa memberi dampak positif apa pun bagi masyarakat welesi.
Tulisan ini adalah bentuk kepedulian terhadap Welesi, agar semua orang bisa mengetahui siapa yang benar-benar peduli dan siapa yang hanya mengeksploitasi nama besar wilayah
Sudah saatnya kita berhenti membiarkan kelompok-kelompok ini merusak wilayah Welesi demi kepentingan pribadi mereka.
Pembangunan yang sejati hanya bisa tercapai jika kita bergerak bersama demi kemajuan bersama, bukan untuk keuntungan sempit.
Sumber: Erwin
