Nduga,neodetik.news- DPR provinsi Papua pengunungan meminta PJ bupati nduga perlu buka ruang untuk kita duduk bicara nasib pengungsi masyarakat distrik kroptak kabupaten nduga yang berada di posko darurat di Wamena kabupaten Jayawijaya provinsi Papua pengunungan
Karena dalam transisi pemerintahan hari ini terjadi persoalan besar operasi militer TNI polri di distrik kroptak kabupaten nduga rumah-rumah pemukiman masyarakat semua di bakar total dampaknya masyarakat pengungsi keluar dimana-mana, kami lembaga DPRP sendiri bicara nasib pengungsi sangat Susa bertindak karena saat ini belum ada ketua DPRP definitif dan pembagian fraksi kata mile Gwijangge usai ibadah natal bersama pengungsi distrik koroptak di posko darurat di jalan irian kabupaten Jayawijaya 31/12/2024
Menurut anggota DPRP Mile setelah terjadi operasi militer tidak ada pergerakan dari Pemda Nduga bahkan pemerintah provinsi Papua pengunungan sehingga tangal 12 -14 kami ke kroptak inisiatif sendiri secara keluarga melihat kondisi masyarakat yang ada disana, tidak ada tim atau utusan lainnya;, ujarnya
Kami melihat kondisi disana betul terjadi penyerangan operasi militer lewat udara bahkan darat, dalam operasi itu kami pastikan tidak ada korban nyawa hanya semua harta benda yang dibumi hanguskan sangat brutal;, jelasnya
Kami pastikan hari ini masyarakat distrik kroptak telah keluar Pengungsi sejak operasi militer datang tangan kosong, saat ini mereka ada di Wamena bahkan mereka natal di dalam Posko Darurat di jalan irian Wamena provinsi Papua pengunungan;: ujar mile
Setelah Kami keluar dari TKP distrik kroptak melihat kondisi disana kami sudah komunikasi dengan PJ bupati nduga untuk duduk dan bicara terkait penanganan pengungsi ini namun sampai hari ini belum ada respon balik;, jelasnya
kami mau Pemda Nduga kita duduk bersama supaya persoalan ini kami bicara lalu Pengungsi ini di tempatkan di lokasi tersendiri, sehingga Pemerintah kabupaten nduga perlu siapkan tempat untuk masyarakat pengungsi dari distrik kroptak karena saat ini mereka ada nampung di posko darurat di Wamena;'tutupnya
Reporter: Inggipilik Kogoya