Denpasar Bali,neodetik.news _Pemimpin idealnya tidak hanya duduk manis di kursi empuk nya di kantor namun pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau turun mendengar keluhan warga.
Dalam debat wali kota beberapa waktu lalu dari petahana Jaya Wibawa mengatakan sudah membuka layanan pro Denpasar tapi tidak ada keluhan trotoar rusak dan parkir namun nyatanya di lapangan banyak terdapat trotoar rusak, sampah berserakan, dan macet dimana mana. Karena tidak semua orang bisa dan familiar menggunakan layanan digital berbasis aplikasi.
Ambara Adi dalam keseharian yang terus turun ke lapangan, pagi pagi buta menyusuri jalan jalan di kota Denpasar banyak menemukan trotoar rusak, sampah, masalah kehilangan barang bawaan di areal parkir dan tidak kunjung diberikan ganti rugi padahal sudah membayar parkir dan banyak juga ditemukan anak anak muda kucing kucingan dengan tukang parkir menghindari membayar parkir, oleh karena itu dalam setiap kesempatannya ambara Adi berani melakukan terobosan memberikan parkir gratis salah satu solusi yang ditawarkan.
Jika pemimpin tidak turun ke masyarakat bagaimana kita bisa mengetahui permasalah masyarakat dan mencari solusi yang tepat dan ini sudah terjadi puluhan tahun.
Kalau pemimpin tidak turun ke lapangan tentu saja mustahil bisa mendapatkan solusi. Pemimpin mestinya bisa mengayomi masyarakat dari kalangan apa saja dan bisa dengan mencarikan solusi atas masalah masalah yang ada. Oleh karena itu ambara Adi pilihan untuk Denpasar lebih maju.
@kd@