Seiring dengan tahapan-tahapan yang berlangsung, seluruh pihak, baik pemerintah, penyelenggara pemilu, partai politik, calon pemimpin, maupun masyarakat—harus berkomitmen untuk menjaga situasi pesta demokrasi ini tetap kondusif, adil, dan bebas dari manipulasi politik.
Komitmen tersebut penting untuk menciptakan pemilu yang damai, yang tidak hanya mencerminkan keberhasilan dalam proses demokrasi, tetapi juga mampu menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Papua Pegunungan yang begitu majemuk, baik dalam hal suku, ras, maupun agama.
Papua Pegunungan, sebagai wilayah dengan keragaman budaya yang sangat kaya, juga memiliki tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pemilu.
Keberagaman ini tentu membawa potensi konflik yang lebih besar jika tidak dikelola dengan baik. Dalam hal ini, peran semua pihak untuk saling menjaga keharmonisan sangat krusial.
Saya harapa Setiap individu, baik itu calon pemimpin maupun pemilih, harus mengedepankan nilai-nilai kedamaian, menghargai perbedaan, dan memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
Salah satu tantangan utama yang sering kali muncul dalam proses pemilu adalah potensi manipulasi politik, dan doktrinisasi lilihan politik.
Manipulasi politik bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari penyebaran informasi yang tidak benar, politik identitas yang memecah belah, hingga penggunaan sumber daya yang tidak transparan untuk memengaruhi pilihan pemilih.
Untuk itu, penting bagi penyelenggara pemilu dan lembaga pengawas untuk berperan aktif dalam memastikan bahwa proses pemilu berlangsung dengan adil dan transparan.
Masyarakat juga harus diberdayakan dengan informasi yang akurat agar dapat membuat keputusan yang bijak tanpa terjebak dalam informasi palsu atau hoaks yang dapat merusak integritas pemilu.
Selain itu, dalam menjaga kerukunan antar kelompok suku, ras, dan agama, sangat penting bagi para calon pemimpin untuk menonjolkan visi dan misi yang inklusif.
Visi kepemimpinan yang mengedepankan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku, ras, atau agama akan menjadi pondasi yang kuat dalam menciptakan iklim politik yang damai.
Para calon pemimpin harus mampu menjadi teladan dalam merajut persatuan di tengah perbedaan, dengan tidak mengedepankan politik identitas yang bisa menambah ketegangan antar kelompok.
Di sisi lain, peran masyarakat juga sangat penting dalam memastikan pemilu berjalan dengan damai.
Sebagai pemilih, masyarakat Papua Pegunungan harus memiliki kesadaran politik yang tinggi, dengan memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik, visi yang jelas untuk kemajuan daerah, dan komitmen untuk memajukan kesejahteraan seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.
Selain itu, masyarakat juga harus aktif dalam mengawasi jalannya pemilu, sehingga dapat mencegah adanya praktik kecurangan atau manipulasi yang merugikan demokrasi.
Agar demokrasi yang baik dan pemilu yang damai dapat terwujud, penting juga untuk terus memperkuat pendidikan politik di tingkat masyarakat.
Pemahaman yang baik tentang hak pilih, prosedur pemilu, dan dampak pemilu terhadap kehidupan sehari-hari akan membantu masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Semoga pemilu 2024 di Papua Pegunungan dapat berjalan lancar, damai, dan menghasilkan pemimpin yang amanah, yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Hanya dengan komitmen bersama untuk menjaga situasi yang kondusif, menghindari manipulasi politik, dan menjaga kerukunan antar kelompok, kita dapat mewujudkan pemilu yang berkualitas dan demokrasi yang sejati.
Sumber: ERWIN K
#PapuaPegununganPemiluhDamai
#MenjunjungTinggiNilaiDemokrasi
