Peringatan Maulid Nabi merupakan tradisi yang dirayakan umat Islam setiap tahunnya untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Masyarakat Aceh mengadakan kenduri maulid Nabi selama tiga bulan, mulai Rabiul Awal yang disebut buleuen molod (maulid awal), Rabiul Akhir yang disebut buleuen adoe molod (maulid pertengahan), dan Jumadil Awal yang disebut buleun molod seuneulheuh (maulid akhir).
Bahkan peringatan maulid Nabi di Aceh bisa mencapai empat bulan, karena persiapannya telah dimulai sejak sebulan sebelum datangnya Rabiul Awal.
Tradisi ini telah ada sejak masa Sultan Ali Mughayat Syah, pendiri Kerajaan Aceh. Tradisi ini dimeriahkan dengan memasak beragam kuliner khas Aceh, seperti kuah beulangong dan menu makanan lainnya.
Kepala Mas Darussyariah Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh Ibu Yusnidar S.Pd., M.Pd Dalam Penyampaian Kata Sambutannya Mengajak Semua Guru Dan Siswa Untuk Selalu Mengingat Nabi Dan Memperingati Maulid Dengan Cara Bershalawat Dan Meneladani Akhlak Nabi.
Acara yang berlangsung dari jam 9 pagi itu di mulai dengan shalawat yang di pimpin Oleh Ustadz Zarnuzi Pengasuh Rumah Qur'an Bani Daod Dan Di Lanjutkan Dengan Ceramah yang di Sampaikan Oleh Ustadz Suhaimi Hatta.
Dalam Ceramah yang di sampaikan Oleh Ustadz Suhaimi Hatta banyak memberikan cerita yang dapat memotivasi guru dan siswa agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik sebagaimana Kisah Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Selesai Shalawat dan Ceramah Juga Di Sediakan Kenduri untuk semua siswa, guru dan tamu undangan yang berhadir.
"Kenduri Maulid ini di masak serta di persiapkan oleh semua guru dan siswa- siswi Mas Darussyariah yang sangat kompak dan semangat dalam memperingati maulid nabi Muhammad SAW, Semoga dengan Memperingati Maulid ini dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi dengan selalu bershalawat dan mendapatkan Syafa'at Nabi Di Hari Akhirat Kelak,Amiin" Kata Muhammad Alfian S.Pd., M.Pd selaku panitia pelaksana Maulid Di Mas Darussyariah Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh.
Report : Andrian Gunawan
