NEODETIK.NEWS _Jayawijaya, Begitu pula dengan orang asli Papua.
Mereka memiliki ikatan yang sangat kuat dengan tanah dan hutan adat , yang menjadi sumber kehidupan, budaya, dan identitas org papua.
Namun, dengan adanya kebijakan pembangunan yang salah arah seperti pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan program transmigrasi, tantangan besar kini mengancam eksistensi org papua.
DOB yang digagas oleh pemerintah pusat dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan seringkali tidak memperhitungkan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Papua secara menyeluruh.
Saya pikir Hal ini akan berpotensi mengancam keberadaan etnis Melanesia, yang merupakan penghuni asli Papua.
Seiring dengan adanya pergeseran penduduk akibat pemekaran wilayah, orang asli Papua menjadi minoritas di daerah mereka sendiri. Fenomena ini berisiko mempercepat proses pemusnahan budaya dan identitas ras Melanesia, karena adanya pengaruh luar papua yang dominan.
Lebih jauh lagi, perampasan tanah dan hutan adat sering terjadi seiring dengan pembukaan lahan untuk pembangunan infrastruktur dan pemukiman transmigrasi.
Tanah dan hutan bagi masyarakat Papua bukan hanya sekedar tempat tinggal atau sumber penghidupan, tetapi juga merupakan bagian dari spiritualitas dan jati diri org papua.
Ketika tanah mereka digusur, maka bukan hanya kehidupan fisik yang terancam, tetapi juga keberlanjutan budaya dan adat istiadat org papua.
Kehilangan tanah berarti kehilangan akar, dan ini adalah ancaman besar bagi kelangsungan hidup orang asli Papua.
Program transmigrasi, yang bertujuan untuk menyebarkan penduduk dari daerah padat ke daerah yang lebih sedikit penduduknya, juga menjadi salah satu tantangan besar bagi masyarakat Papua.
Ketika orang-orang dari luar Papua datang dan menetap di tanah Papua, ini dapat mengubah struktur sosial dan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun.
Dalam banyak kasus, transmigrasi memperburuk ketegangan sosial antara penduduk asli Papua dengan pendatang, karena adanya perbedaan budaya, ekonomi, dan pengelolaan sumber daya alam.
Bagi masyarakat Papua, khususnya di daerah Pegunungan Tengah seperti Wamena, harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan hak atas tanah dan hutan di wmn.
Krn tidak hanya berjuang untuk mendapatkan pengakuan sebagai warga negara Indonesia, tetapi juga untuk mempertahankan keberlanjutan budaya org papua.
Keberadaan orang Papua di tanah adat mereka adalah sebuah perjuangan yang harus terus dilakukan agar tidak terpinggirkan, terabaikan, dan akhirnya hilang dari peta sejarah Indonesia.
Penting bagi pemerintah untuk memahami dan menghargai hak-hak masyarakat Papua, terutama dalam konteks pemekaran wilayah dan program transmigrasi.
Tanpa adanya penghormatan terhadap hak-hak dasar masyarakat adat, pembangunan yang dilakukan akan kehilangan makna dan tujuan sejatinya, yaitu menciptakan kemakmuran bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Papua.
Hormat
E.K