Bogor,neodetik.news– Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu mengunjungi kantor Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) di Jl KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jumat (11/10/2024). kemarin
Tak hanya berkunjung, Ahmad Syaikhu juga memberikan khutbah Jumat di Masjid Ibn Khaldhun yang lokasinya dalam satu area dengan kantor BKsPPI di komplek Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
Ketua Umum BKsPPI KH Didin Hafidhuddin mengaku bangga dengan sosok politisi Muslim yang memiliki kemampuan memberikan khutbah Jumat. “Semoga ke depan yang bertindak khatib adalah para gubernur, bahkan seorang presiden,” ujarnya.
Terhadap pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang maju dalam Pilgub Jabar, Kiai Didin menilai keduanya sosok yang baik karena perpaduan antara perwakilan ulama dan teknokrat.
Diharapkan sosok ulama membawa visi misi berlandaskan iman dan takwa sementara teknokrat menguatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Didin bersama sejumlah ulama dan aktivis Islam menyodorkan pakta integritas kepada Syaikhu sebagai komitmen perjuangan bilamana ia terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat.
Koordinator Majelis Ukhuwah Ustaz Wilyudin AR Dhani yang mendampingi Kiai Didin dalam dokumen pakta integritas itu menjelaskan pentingnya komitmen tersebut.
“Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat dan umat Islam khususnya, karena kita ingin ada komitmen yang diperjuangkan agar kondisi di Jawa Barat semakin baik ke depannya,” ujar Ustaz Dhani.
Ia menjelaskan, ada dua belas poin isi pakta integritas yang ditandatangani oleh Ahmad Syaikhu. Sebagian besar isinya tentang komitmen untuk membangun Jawa Barat dengan landasan iman dan takwa.
“Antara lain kita minta agar di Jawa Barat dibuatkan regulasi perlindungan agama dan masyarakat dari berbagai perilaku menyimpang dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Kami juga meminta dalam kepemimpinan Jawa Barat harus melibatkan peran ulama dalam membangun masyarakat yang religius,” ungkap Ustaz Dhani.
Upaya membangun masyarakat religius tersebut, lanjut Ustaz Dhani, dibuat dengan program-program seperti penguatan shalat berjamaah dan magrib mengaji. “Termasuk program penguatan pendidikan Islam dan sosial seperti adanya bantuan untuk kaum dhuafa dengan program pendidikan dan kesehatan gratis,” ujarnya.
Membangun masyarakat harus disertai upaya menghilangkan hal-hal yang mudarat. “Kita juga meminta dibuat program pemberantasan penyakit masyarakat seperti judi, pelacuran, minuman keras, narkoba, kenakalan remaja (tawuran), bullying dan lainnya,” ungkap Ustaz Dhani.
Selain itu, penting adanya komitmen untuk membentengi setiap jengkal tanah Jawa Barat dari upaya penguasaan sumber daya alam oleh kapitalis yang merugikan rakyat Jawa Barat. “Kita juga minta agar dilakukan renegosiasi dengan perusahaan-perusahaan swasta apalagi asing yang merugikan. Termasuk menolak atau menghentikan program pembangunan yang merugikan dan menimbulkan konflik di tengah masyarakat,” jelasnya.
Secara umum, lanjut Ustaz Dhani, ada juga poin tentang penguatan ekonomi umat dan memperbanyak lapangan pekerjaan. “Kita juga ingin ditegakkan kepemimpinan bermartabat yang menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat,” tandasnya.
Pertemuan tersebut dihadiri banyak ulama dan tokoh, mereka antara lain KH Muhammad Abbas Aula (Dewan Dakwah Bogor), KH Badruddin Subhky (Pimpinan Ponpes Al Badar), KH Bubung Burhanuddin (Ulama Bogor), Ending Mujahidin (Rektor UIKA), KH Akhmad Alim (Sekjen BKsPPI), H. Didi Hilman (Ketua Yayasan UIKA), Ustaz Abdul Halim (Ketua DDII Kota Bogor) dan lainnya.
Sementara itu, Ahmad Syaikhu didampingi sejumlah petinggi PKS Kota Bogor yaitu Achmad Ru’yat (Anggota DPR RI), Iwan Suryawan (Wakil Ketua DPRD Jabar), Atang Trisnanto (Calon Wali Kota Bogor), Adityawarman (Ketua DPRD Kota Bogor), Karnain Asyhar (Anggota DPRD Kota Bogor), Najamudin (Mantan anggota DPRD Kota Bogor) dan lainnya. [ ]
Redaksi