Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mantap...!!! Musisi Maluku meriahkan Festival Pesona Indonesia di Darwin Australia

Oktober 06, 2024 | Oktober 06, 2024 WIB Last Updated 2024-10-06T10:37:31Z
Jakarta,neodetik.news - Musisi Maluku tampil memeriahkan Festival Pesona Indonesia yang digelar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Darwin, Australia, Sabtu (5/10).


Musisi asal Maluku tampil memainkan alat musik Jukulele dipadukan dengan alunan sanetphone gabagaba, membawakan empat lagu yaitu City of Music Ambon Manise, Three Litle Bird, Laju-Laju dan Sayang Kane.


Konsul Republik Indonesia untuk Northern Territory Bagus Hendraning Kobarsih dalam keterangannya mengatakan, Festival Pesona Indonesia menghadirkan berbagai kesenian budaya Indonesia.
Kegiatan ini katanya, telah lama dinantikan setelah terakhir kali penyelenggaraan tahun 2019


Festival Pesona Indonesia bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi sesama masyarakat Indonesia di Darwin.
"Serta mempromosikan objek wisata Indonesia baik alam budaya dan kuliner, terutama wisata di bagian timur Indonesia seperti Lombok, NTT, Maluku serta Papua, dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke wilayah ini," katanya.


Musisi Maluku, Nicko Tulalessy mengaku sangat senang bisa tampil bersama musisi lainnya dari kawasan Indonesia Timur.
*Kami menyampaikan berterima kasih kepada Pak Konsul Bagus Hendraning Kobarsih serta Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Darwin Gina Fadilla, yang telah mengundang dan memfasilitasi kami datang ke Darwin untuk tampil di festival ini," ujar Nico. 



Musisi yang tampil di Festival Pesona Indonesia di Darwin terdiri atas Nicko Tulalessy (koordinator Moluccan Jukulele Leaders) Branckly Picanussa (penemu alat musik sanetphone gabagaba yang juga Wakil Rektor III IAKN Ambon) dan Thomas Huwae (Musisi/Dosen Musik IAKN Ambon).


"Saya bersama Branckly Picanussa berkolaborasi menunjukkan kebolehan bermain alat musik Jukulele dan Sanetphone Gabagaba, membawakan lagu Sayang Kane dan Laju-Laju," katanya.


Ia menambahkan, ajang ini menjadi momentum mempromosikan musik Jukulele khas Maluku yang terbuat dari pelepah pohon sagu.


"Selain itu sebagai upaya memperkokoh musik tradisional sebagai tujuan wisata di Maluku khususnya Ambon kota musik dunia," begitu harapan Nicko Tulalessy. 


Tim redaksi 



×
Berita Terbaru Update