Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mahasiswa Papua Mengutuk Keras Aparat Keamanan Membiarkan Konflik Horisontal Di Kab. Jayawijaya Pronvinsi Papua Pengunungan

Oktober 04, 2024 | Oktober 04, 2024 WIB Last Updated 2024-10-04T13:31:16Z
Wamena,Neodetik.news-Berawal dari kasus perselingkuhan yang berujung konfilik saudara di Halekma, kab. Jayawijaya, provinsi papua pegunungan, Saling serang antar saudara Lani dan Nduga yang berlangsung sejak hari sabtu, 28/09 sampai Rabu 2/10/2024.


"Telah memakan korban nyawa serta luka-luka dari kedua bela pihak, Konflik ini terus berlanjut sejak tanggal 28- hingga belum pasti kapan penyelesaian perdamaian konflik kedua kubu".

"Dari permasalahan ini kami mahasiswa/i, melihat situasi ini ada terdapat unsur pembiaran dari aparat keamanan. Mereka kelihatan tidak berdaya untuk meredam situasi ini padahal memiliki peralatan yang lengkap dalam meredam amankan masa. Kita ambil contoh ketika ada proses damai untuk menuntut hak rakyat atas tanah, hutan, politik dan sosial serta budaya selalu pihak keamanan merespon dengan kekuatan full".


 "Hal inilah yang menjadi dasar asumsi kami bahwa adanya pembiaran yang menimbulkan banyak kematian warga sipil, asli Papua.
melihat dari konflik yang terus memakan korban nyawa sehingga kami Mahasiswa/I asal kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, dan Nduga Serta seluruh Mahasiswa/I Se – Tanah Papua kota studi Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang". 



Menyikapi persoalan ini dengan tegas guna adanaya proses penyelesaian, Dan menutut kepeada pihak yang berwenang.

 
Adapun tuntututan dan desakan mahasiswa sebagai berikut: 

1. Kami meminta kepada pihak keamanan dalam hal ini TNI/POLRI untuk segera mengamankan peristiwa konflik horizontal yang sedang terjadi di ilekma, Kab. jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan & memposisikann dirinya sebagai keamanan, mengayomi, melindungi dan menjaga rakyat Papua;

2. Kami meminta kepada keamanan yang sedang bertugas tidak boleh tembak - menembak membabi buta di sembarang warga sipil;

3. Kami meminta kepada pemerintah Prov. Papua Pegunungan, Kab. Nduga, Kab. Lanny Jaya, dan Kabupaten, Jayawijaya untuk segera duduk bersama dan mengamankan maslah perang saudara di Kab Jayawijaya;


4. Kami meminta kepada pihak tokoh-tokoh masyarakat adat, intelektual, bahkan tokoh-tokoh daerah dari kedua pihak untuk segera menanggapi persoalan ini dengan serius. 

5. Kami meminta kepada dewan gereja dari kedua pihak untuk segera menanggapi dangan serius terhadap peristiwa perang saudara antara Nduga dan Lani di kabupaten Jayawijaya.

6. Kami menuntut kepada pihak pemerintah provinsi papua pegunungan menjadi mediator untuk mengamankan kedua pihak.


7. Pihak korban dan pihak pelaku segera diadili dengan diproses hukum yang berlaku di Negara ini.


8. Kapolda papua segera mengevaluasi Kapolres Jayawijaya dan segera di copot dari Jabatannya, karena melihat situasi ini kurang tegas dan tidak memposisikan dirinya sebagai pemimpin netral;


9. Segala aspek kepentingan politik yang sedang berjalan harus di periksa dan dihentingkan.
 
10. Kami mahasiswa/i HIPMA- Lani, IPMNI dan IKB-PMPJ serta IMAPA Se-Jadebotabek menegaskan bahwa perang saudara di Jayawijaya tidak memecah belah kerukunan antar mahsiswa/I di seluruh indonesia dan wilaya tertentu. 
 
Sik kami Mahasiswa/I Jayawijaya, Lanny Jaya, dan Nduga Serta seluruh Mahasiswa Papua meminta segera selesaikan permasalahan ini melalui jalur hukum..
 
Tebusan.
• Pj Prov Papua pegunungan
• Pj kab Nduga
• Pj kab Lanny jaya
• Pj kab Jayawijaya
• Kapolres jayawijaya
• Dewan gereja
• Tokoh-tokoh Masyarakat
 
 


 
Reporter: Inggipilik Kogoya
×
Berita Terbaru Update