PELALAWAN – Neodetik.news ||
Suhu politik jelang Pilkada 2024 Kabupaten Pelalawan semakin memanas. Hal ini diduga karena hanya ada dua pasangan calon (Paslon) yang bertarung, yaitu Bupati H. Zukri dan Wakil Bupati Nasaruddin. Keduanya berasal dari satu perahu yang berpisah di tengah jalan.
Meski demikian, berdasarkan pengalaman sebelumnya, Pilkada di Kabupaten Pelalawan selalu berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai dengan harapan masyarakat. Meski terjadi riak-riak kecil berupa perdebatan dan paradoks dukungan dari kedua belah pihak, situasi ini masih dalam batas dinamika sosial yang wajar, sebagai bentuk ekspresi dukungan moral terhadap Paslon masing-masing.
Melihat kondisi terkini menjelang Pilkada 2024, penulis menilai bahwa masyarakat Pelalawan semakin cerdas dalam menyikapi berbagai informasi. Mereka mampu menganalisis dan membedakan antara *black campaign* yang bernuansa negatif dengan berita yang berlandaskan realitas.
Tokoh pemuda Pelalawan, Said Ihsan, kepada awak media menyatakan, “Masyarakat kita sudah pintar dan tahu mana yang merupakan black campaign dan mana yang merupakan berita berdasarkan kenyataan.”
Lebih lanjut, Said mengatakan, “Perbedaan antara keduanya sangat jelas. Black campaign cenderung mengada-ada dan bisa mengarah pada fitnah, sementara berita realitas mengungkapkan kebenaran berdasarkan fakta dan data yang ada.”kata Said kepada awak media, Selasa (01/10/2024).
Dijelaskannya, dari sisi tujuannya, "black campaign" biasanya bertujuan untuk menjatuhkan lawan politik atau figur publik dengan menyebarkan informasi negatif yang sering kali tidak benar atau dilebih-lebihkan. Kampanye semacam ini bertujuan untuk membentuk persepsi buruk terhadap targetnya.
Sementara itu, berita realitas berfokus pada penyampaian fakta dan peristiwa yang benar-benar terjadi, berdasarkan hasil investigasi dan bukti yang valid. Berita ini bertujuan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat.|| AS