Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gereja Melihat Program Transmigrasi Bukan kesejahteraan Tetapi Membunuh Orang Papua

Oktober 31, 2024 | Oktober 31, 2024 WIB Last Updated 2024-10-31T14:21:18Z
Wamena, neodetik.news-mantan presiden gereja kemah injil kingmi ditanah Papua bapak Pdt beny Giyai menyikapi program pemerintah Indonesia yang rencana penduduk rakyat Indonesia transmigrasi ke wilayah Papua dengan tujuan kesejahteraan, Wamena Kamis,31/10/2024.

Pdt beny Giyai mengatakan kami gereja berpikir selama ini pemerintah pusat ada banyak kebijakan program yang mensejahterakan rakyat Papua tapi menurut kami itu membunuh orang Papua, saya rasa itu transmigrasi dalam bentuk kebijakan kesejahteraan membunuh orang Papua,; tegasnya 

"Program -program pemerintah pusat seperti ada pemakaran DOB itu pasti mendatangkan kesejahteraan buat pendatang rakyat Indonesia 250 juta penduduk itu, namun membunuh untuk orang Papua dengan DOB yang bikin 6 provinsi, rencana mau bikin 7 provinsi Itu hanya mensejahterakan orang Indonesia;, pungkasnya 

"perpanjangan otonomi khusus jilid ll yang didalam DOB program otonomi pusat dijadikan sebagai otonomi khusus 20 tahun 2021 -2041 kedepan ada didalamnya DOB mendatangkan keuntungan kebahagiaan semua dansa-dansa orang pendatang Indonesia dari sambang sampai maluku barangkali itu tetapi memusnahkan orang Papua"

Kata Giyai bahwa saya mau sampaikan kepada bapak presiden Prabowo Subianto dan kawan-kawannya berhenti membunuh orang Papua, orang Papua sudah tahu strategi negara, program Indonesia yang mensejahterakan orang Indonesia dengan mendatangkan penduduk 250 juta itu lalu pada akhirnya Genosida, pemusnahan etnis orang Papua bertahap dan pasti 

"Rakyat Indonesia akan sejahtera dengan memanfaatkan 6 provinsi baru dan rencana satu provinsi itu, bahkan Kodam, kondim,Kapolres akan dibangun sementara rakyat Papua akan tersingkirkan, tambah minoritas, karena orang Papua tambah dipinggirkan kesempatan kerja diambil, kesempatan program -program pemberdayaan tidak ada semua dari kabupaten sampai provinsi sementara pendatang membangun penguasa dan menikmati, kata Giyai 

Kata Giyai bahwa presiden Prabowo Subianto kirim transmigrasi, sementara 40 juta tanah milik orang Papua di Merauke diserahkan kepada penguasa permodal untuk ambil dan digusur tempat mereka makan, tempat mereka usaha, kerja itu diambil alih oleh negara dan serakan kepada pengusaha kelapa sawit untuk mencari keuntungannya, tuturnya 

"Bapak presiden Prabowo Subianto ini seperti perahu dalam alkitab, perbundak, penjajah Papua sama seperti bangsa Fir'aun, membunuh hamba tuhan dan umat tuhan orang Israel di perbudak, tersiksa , anak-anaknya mereka buang di sungai ";tuturnya.


Reporter : Inggipilik Kogoya
×
Berita Terbaru Update