Nduga,neodetik.news -Pemerintahan Jamannya duluh diera presiden Soeharto mengirim rakyat Jawa bermigrasikan ke pulau Sumatera bahkan di Papua paling timur dengan tujuan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, tak jauh berbeda lagi kali ini kebijakan presiden baru terpilih Prabowo Subianto melalui menteri transmigrasi direncanakan akan rakyat Indonesia bermigrasi ke Papua dalam skala jumlah besar, Senin (28/10/2024)
Tanggapan Aktivitas perempuan Papua ibu Raga Kogeya menolak transmigrasi ke wilayah Papua karena melihat kebijakan ini secara tidak langsung sudah ada realitanya, dari tahun 2001 setelah otonomi khusus, pemakaran DOB provinsi/ kabupaten/kota dimana-mana itu langsung dengan orang Jawa, sumatera, Kalimantan dll itu pindah penduduk besar-besaran di Tanah Papua, sehingga tidak perlu lagi istilah transmigrasi; tegasnya
" Setelah ada pemakaran daerah otonom baru provinsi/kabupaten kota, orang Indonesia datang berbondong-bondong menguasai wilayah Papua disegala bidang sektor ekonomi, sosial budaya bahkan hak politiknya orang Papua dirampas oleh non OAP lalu orang Papua menjadi penonton dan punah ditanahnya sendiri, kata Raga
"Sementara di papua sini tidak ada tanah kosong, semua ada orang Papua yang menempati sesuai suku dan daerah masing-masing, dan tanah mereka adalah mama kandung tempat mencari makan, mencari kerja dan tempat kehidupan bagi kami OAP, karena itu tanpa uang kami bisa hidup sehingga pemerintah Indonesia hentikan kebijakan rencana penduduk Indonesia migrasikan ke wilayah Papua dalam jumlahnya besar karena ini akan menganggu hak hidup orang Papua; tegasnya
"Kebijakan Presiden Prabowo Subianto melalui menteri transmigrasi, hari ini OAP harus berpikir dua kali, bagaimana anak cucu nanti akan berkembang, bercocok tanam hidup berburuk di alam sendiri itu akan kemanakan kalau diterima transmigrasi yang kirim dari Jawa itu menguasai wilayah Papua" katanya
Raga juga mengatakan Orang Papua harus bersatu, tanah yang duluh mereka jual belikan dengan satu karton Supermi, gula satu kilo dan sebagainya saja kita menyesal bagaimana dengan mereka mau terima lagi dalam jumlah besar, katanya
"hentikan jual beli tanah ini, jual tanah artinya dia jual mama kandung sendiri, karena tanah ini ada kami hidup berkembang, tanah ini tuhan kasih buat kami orang Papua supaya kami berdiri diatas tanah ini, juga kami hidup tanah ini dan matipun tanah ini, tegas Raga
Reporter : Inggipilik Kogoya