Dalam sehari ini, saya menulis 3 judul artikel seputar Khilafah. Dari soal kemungkinan Khilafah tegak di Indonesia, hingga bagaimana mekanisme menegakkannya.
Facebook, adalah sosial media awal yang saya gunakan untuk sarana kampanye Khilafah. Artikel, menjadi sarana komunikasi utamanya.
Setidaknya, sudah lebih dari 36 akun Facebook saya yang dibanned Facebook. Dulu, beralih ke YouTube juga karena platform video lebih diminati oleh netizen ketimbang tulisan. Namun, setelah beralih ke YouTube, bukan berarti aman dari potensi persekusi ruang digital. Akun Ahmad Khozinudin Channel, dibanned sekitar sebulan yang lalu. Kini, saya membuat akun YouTube baru dengan nama Ahmad Khozinudin live & podcast.
Saya coba merambah ke tiktok, sempat viral sebentar namun akhirnya juga dibanned. Akun tiktok saya, @ahmad.khozinudin1 adalah akun ketiga. Tidak tahu, akan berumur panjang atau kena banned lagi. Terakhir, video pernyataan seret Jokowi ke penjara, sudah ditonton 4,2 juta dalam dua hari, dihapus oleh tiktok.
Dakwah di ruang digital memang harus sabar. Nyinyiran, ancaman, cemoohan, tidak ngefek, akhirnya main blokir. Tapi karena kita hanya numpang ngelapak di platform sosial media orang, ya resikonya di breidel, buka lapak baru. Meski harus kehilangan banyak pengikut atau subscribers.
Tapi itu sebenarnya sebuah konfirmasi, Khilafah makin cerah masa depannya. Mereka, tak bisa lagi memalingkan umat dengan cacian dan celaan pada Khilafah, akhirnya mereka main represif hingga ke ruang digital.
Pemikiran itu kuat dan berpengaruh, jika ada yang terancam. Kalau tidak ada yang terancam, berarti memang tidak berpengaruh.
Khilafah, adalah pemikiran Islam yang tidak saja mengancam eksistensi kekuasan zalim. Bahkan, ideologi kapitalisme yang zalim juga terancam. Maka mereka, para penguasa zalim dan negara kafir pengemban kapitalisme beramai-ramai membungkam Khilafah.
Hanya saja mereka lupa, tekat pejuang Khilafah yang membaja, tak akan luluh oleh pukulan pukulan ringan yang tiada mematikan. Keteguhan para pejuang Khilafah, akan menjamin bahwa eksistensi dakwah mereka tidak akan pernah bisa dibungkam, dengan cara apapun.
Tetap konsisten, berjuang untuk Islam, dengan menegakkan Syariah & Khilafah. [].
Sumber: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
