Bogor,neodetik.news – Muhammadiyah Kota Bogor menggelar dialog Ideopolitor (Ideologi, Politik dan Organisasi) di Gedung DPRD Kota Bogor, pada Sabtu (14/09/2024).
Wakil Pimpinan Muhammadiyah Kota Bogor yang menjadi Ketua Panitia Dialog Ideopolitor Dr. Zahid Mubarok mengatakan, kegiatan tersebut merupakan amanat dari pimpinan pusat dan pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Barat yang dilaksanakan disetiap kota/kabupaten.
Kata Zahid, kegiatan ini untuk mempererat silaturahmi antar pimpinan dan aktivis persyarikatan, konsolidasi, serta memperteguh komitmen dan militansi, juga untuk memperluas serta memperkaya gagasan para pimpinan dan pengurus Muhammadiyah di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bogor.
“Selain untuk meningkatkan silaturahmi dan kapasitas warga Muhammadiyah, kegiatan ini juga berbarengan dengan momentum Pilkada sehingga harapannya bisa memberikan edukasi kepada warga Kota Bogor agar bisa memilih pemimpin dengan cerdas, sesuai hati nurani dan pikirannya,” jelas Zahid.
Dalam acara tersebut, Muhammadiyah Kota Bogor mengundang seluruh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor. Mereka diminta menandatangani pakta integritas sebagai komitmen melakukan proses politik dengan baik dan amanah.
Zahid menyebutkan, ada 12 poin dalam pakta integritas tersebut. Isinya sebagai berikut:
Tidak melakukan praktik politik uang dalam pilkada;
Tidak memanfaatkan atau memobilisasi aparatur sipil negara, pejabat dan karyawan BUMD, dan lurah untuk kepentingan pemenangan pemilihan;
Tidak memanfaatkan program pemerintah, fasilitas negara, data kependudukan dan data pemilih untuk kepentingan pemenangan pemilihan;
Membuat visi, misi program mencerminkan semangat pro kerakyatan dan anti korupsi;
Tidak memanfaatkan dan mempengaruhi penyelenggara pemilu;
Tidak menggunakan isu-isu black campaign dalam tahapan kampanye hingga pemungutan suara;
Peduli kepada pemilih, merakyat, dan berpihak pada keadilan;
Peduli terhadap masalah keumatan;
Bergaya hidup sederhana dan melayani dengan sepenuh hati;
Berani dan bertanggungjawab dalam setiap keputusan demi tegaknya integritas;
Mewujudkan hukum yang berkeadilan;
Apabila terpilih, tidak akan melakukan praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam kesempatan itu, ada tiga calon Wali Kota Bogor yang hadir dan menandatangani pakta integritas. Mereka adalah dokter Rayendra, Atang Trisnanto dan Sendi Fardiansyah.
Zahid mengatakan, adanya pakta integritas tersebut akan menjadi pengingat bagi setiap paslon dalam mengikuti proses pilkada maupun setelah terpilih.
“Siapapun yang nanti terpilih dan menang, maka pakta integritas ini nantinya akan menjadi pengingat bagi mereka,” tandasnya.
Tim Redaksi