Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam hal ini diwakili Halim Bahriz Kadiv Parmas SDM dan Sosdiklih, saat diwawancarai awak media ia mengatakan, bahwa acara sosialisasi ini memang diwajibkan.
“Jadi kami dari KPU memang diwajibkan untuk menyasar 11 segmen pemilih, salah satunya Segmen Marginal. Jadi kami menggelar acara kirab, rangkaian kirab di Senduro itu menyasar masyarakat Hindu Tengger. Yang kita tahu adalah masyarakat minoritas di kabupaten Lumajang”, ujar Halim.
“Hari ini yang kita undang adalah masyarakat Hindu Tengger, Teman-teman PPK – PPS se-Dapil 5 kita kerahkan untuk berpartisipasi tetapi dari aspek masyarakatnya yang diundang adalah masyarakat Hindu Tengger dari PHDI.
Kirab maskot tersebut diikuti oleh ratusan warga setempat yang antusias menyambut kegiatan ini. Maskot pemilu yang didesain dengan warna-warna cerah dan penuh semangat, dengan iringan musik tradisional serta tarian yang menambah kesan budaya lokal”, terang Halim.
Ketua KPU Lumajang, dalam hal ini diwakili Halim menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan mendatang. “Melalui kirab ini, kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya hak suara mereka dan turut serta dalam menentukan pemimpin masa depan,” ujarnya.
Selain kirab, acara juga diisi dengan berbagai kegiatan sosialisasi, seperti pembagian brosur dan pamflet mengenai tata cara pemungutan suara, serta dialog interaktif dengan warga terkait pemilihan yang jujur dan adil.
Dilanjutkan Halim, bahwa Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pemuka agama setempat, yang berharap semangat kebersamaan dalam kirab ini dapat mendorong partisipasi aktif warga dalam pemilu 2024.
“Dengan rangkaian kirab maskot ini, diharapkan pesan-pesan terkait pemilu semakin tersampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga pemilu di Lumajang dapat berlangsung dengan sukses dan partisipasi yang tinggi”, pungkas Halim.
Reporter : Atman
