Bila musim panen padi maka pulang ke Wonogiri untuk panen. Saat ini ia baru balik dari Wonogiri setelah empat bulan di kampung. Selain panen juga menikahkan putrinya.
"Sejak tahun 1991 hingga sekarang saya istiqomah usaha bakso. Memang sebelum nya sempat jadi kenek tukang bangunan. Tidak sampai 6 bulan akhirnya saya memutuskan berjualan bakso, " tutur Yatno, Jum'at (27/9) pagi di Palmerah, Jakarta.
Yatno mengaku bisa usaha bakso dengan belajar cepat dari para tukang bakso yang lainnya. Dengan melihat dan membantu sang pedagang akhirnya ia pun memberanikan diri untuk usaha sendiri.
Ahmad Wijaya, salah seorang langganan bakso Yatno mengatakan bahwa cita rasa baksonya paling enak dunia. Seporsi hanya Sepuluh ribu rupiah. Lebih murah daripada mie ayam yang harganya Rp.. 14.009 /mangkok.
"Kami sudah bikin cabang di Jalan Mangga, Palmerah. Yang jaga putri bungsu yang baru saja menikah bulan lalu. Bila yang pertama bekerja di dekat Bandara Soetta dan sudah punya anak. Itu cucu pertama kami," Tutup Yatno.
Reporter: suta
