Jakarta,neodetik.news _KIM JONG UN diktator negara komunis Korea Utara dan XI JIN PING diktator negara komunis Cina, kedua negara ini menganut partai tunggal yaitu hanya partai komunis. Ungkap haryokusumo dalam keterangan tertulis kepada wartawan (10/8/24)
Iya juga mengatakan,Sebelum komunis berkuasa Cina dan Korut menganut multi partai. Setelah komunis berkuasa semua partai dilebur jadi satu dan partai yang tidak mau melebur dukung pemerintah dibubarkan. Diktator komunis tidak menghendaki adanya oposisi seperti di Cina dan Korut. Oposisi akan dihabisi dengan berbagai cara dari dibunuh sampai dikriminalisasi dengan berbagai tuduhan.
Komunis Cina menggunakan lembaga semacam KPK untuk memenjarakan politisi oposisi yang tidak nurut rezim.
Melalui lembaga seperti KPK diktator komunis bisa mengendalikan semua pejabat dan semua pengusaha dibawah perintahnya.
Hati hati dengan pimpinan KPK yang akan datang.
Bukan tidak mungkin ada intervensi Jokowi mempersiapkan semua pimpinan KPK dibawah kendalinya untuk menghabisi lawan politiknya.
Indikasi ndonesia akan dijadikan negara kediktatoran komunis seperti Cina oleh Jokowi semakin kuat dengan langkah langkah yang dilakukan Jokowi.
Pemindahan IKN yang serba tergesa gesa dinilai sebagai langkah untuk mengamankan kekuasaan dari gangguan aksi demo mahasiswa dan rakyat di Jakarta yang memprotes kebijakan Jokowi.
Di IKN Jokowi bisa sesuka hati bikin aturan sesuai instruksi dari komunis Cina.
Cina akan memback up sepenuhnya IKN.
IKN bukti kalahnya Rakyat Indonesia atas dominasi komunis Cina melalui tangan Jokowi.
Gagalnya keinginan Jokowi nambah 3 periode agar bisa menuntaskan agenda Cina memindahkan IKN telah banyak menimbulkan kekacauan dan pelanggaran konstitusi untuk melanggengkan kekuasaannya.
Dari melakukan kecurangan pilpres 2024 sampai memperkosa MK, MA yang di bajak untuk meloloskan anak anaknya jadi pejabat negara.
Bukan tidak mungkin setelah kuat dan menguasai seluruh infrastruktur sel sel pemerintahan, kedepanya SAMSUL akan meniru KIM JONG UN, diktator komunis Korea Utara yang berkuasa seumur hidup turun temurun.
Parpol dibawah kendali KIM(Koalisi Indonesia Maju) sedang berdinamika mewacanakan pemerintahan tanpa oposisi dengan merekrut semua parpol bergabung dukung pemerintahan.
Parpol yang menolak mendukung pemerintah akan dibinasakan.
Grand desain pemerintahan seperti ini mirip yang dilakukan diktator komunis di awal kekuasaanya.
Bukan tidak mungkin belang kejahatan para ketum parpol akan dijadikan senjata oleh Jokowi untuk menguasai semua parpol kemudian merubah parpol KIM(Koalisi Indonesia Maju) jadi parpol KIM(Komunis Indonesia Maju).
Di bawah kendali Jokowi, para elit parpol dan ketum parpol kehilangan akal sehat dan kehilangan fungsi kontrol pada pemerintah. Seperti kerbau dungu yang tercolok hidungnya.
Nampak nurut apa kata JOKOWI. Ketum parpol harusnya smart, mampu berpikir Independen dengan melahirkan gagasan yang memajukan bangsa. Bukan bersikap seperti pembokat yang takut apa kata majikan. Diam tidak bersuara ketika konstitusi negara di acak acak.pungkasnya.
Sumber: NA. Haryokusumo
group WhatsApp