Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ummi Pipik: Sahabat Dunia Akhirat Mengantarkan Kita Ke Surga Allah

Agustus 27, 2024 | Agustus 27, 2024 WIB Last Updated 2024-08-26T17:44:49Z
Depok,neodetik.news _Saat penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu saat di dunia, mereka pun bertanya kepada Allah, 


“Ya Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami. Sewaktu di dunia kami selalu bersama. Kami salat bersama, kami puasa bersama mereka, dan kami berjuang bersama mereka. Dan Allah pun berfirman, “Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walaupun sekecil zarah.” (HR Ibnu Mubarak dalam kitab Az-Zuhd).


Tetaplah istikamah dalam jalan perjuangan, meski risiko dan tantangan di dalamnya silih berganti menghampiri. Tetaplah berdiri tegak, minta kepada-Nya kekuatan untuk menahan berbagai beban amanah perjuangan. Jangan pernah sedetik pun berpikir untuk lari dari perjuangan. 


Sesungguhnya berjuang atau pun tidak berjuang, niscaya kematian tetap akan datang. Kita berharap wafat dalam kondisi sedang memperjuangkan agama-Nya, serta memenuhi hak-hak Allah dan manusia sehingga Allah rida atas kita dan kita dikumpulkan kembali bersama di janah-Nya. 




Sahabat yang baik tidak hanya memberikan manfaat di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Bahkan Islam secara gamblang mengajarkan umatnya untuk memilih sahabat yang baik. Ajaran ini jelas tertera dalam beberapa hadits tentang sahabat dunia akhirat


Dalam Islam, terciptanya hubungan berupa persahabatan adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang berbunyi:
“Sebenarnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bersaudara, maka damaikanlah di antara kedua saudara kamu (yang bertelingkah) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh rahmat.” (QS. Al-Hujurat ayat 10).

Mengutip buku Konsep Iman Menurut Imam Abu Hanifah karya Arif Zamhari (2021: 73), sahabat menurut Islam adalah sahabat yang menunjukkan jalan Allah, menebar kebaikan dan manfaat, menegur ketika salah, membela ketika tidak bersamanya, sekaligus senantiasa bersama dalam keadaan suka maupun duka.

Dalam menjalin pergaulan, umat Muslim memiliki seorang teladan yang sangat mulia. Beliau adalah Nabi Muhammad SAW yang amat pandai dalam bergaul. Dengan keahliannya, beliau mampu melembutkan hati kaum Quraish dan berhasil mengajak mereka untuk mengikuti dakwahnya.


1. Persahabatan hingga hari kiamat
Orang yang saling mencintai (termasuk para sahabat) akan dikumpulkan bersama di hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)

Allah SWT juga memberi keutamaan kepada seseorang yang mampu bermanfaat kepada sahabat-sahabatnya, agar mereka bisa masuk surga dan berkumpul kembali.
Hasan Al- Bashri berkata,

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)

2. Carilah sahabat yang beriman agar saling mendoakan
Sahabat yang saleh akan selalu mendoakan sahabatnya. Sebab, apabila ia mendoakan sahabatnya sedangkan sahabatnya tidak mengetahui, malaikat akan meng-amin-kan doa tersebut.



Semangat berkarya salam persahabatan untuk seluruh jurnalistik Indonesia 

(Umi pipik )
×
Berita Terbaru Update