Pesta adat yang diselenggarakan tersebut merupakan suatu tradisi masyarakat Kampung Bompay atas rasa syukur terhadap nenek moyang leluhur yang telah menjaga kampung dari segala musibah. Pesta adat ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut yang dikuti oleh puluhan warga.
Danpos (Komandan Pos) Bompay Lettu Inf Yamin Juyamin yang turun langsung ke lapangan dirinya mengungkapkan bahwa Suku Swo sangat tertutup, para pemuka adat disana hanya memperbolehkan warga yang bersuku Swo saja yang dapat mengikuti prosesi adat ini.
"Sebuah kebanggan bagi kami personil Satgas bisa hadir sebagai tamu kehormatan Suku Swo, bahkan prajurit kita diperbolehkan untuk menggunakan pakaian adat dan ikuti prosesi hingga akhir," ungkap Danpos.
Dalam pesta adat ini warga yang hadir melakukan ritual doa bersama dan dilanjutkan dengan ritual adat lainnya dengan diiringi tarian tradisional khas Suku Swo yaitu Tarian Burung Kasuari. Suasana tradisional sangat melekat pada pesta adat tersebut, ditambah beberapa warga yang hadir menggunakan pakaian adat khas Papua seperti koteka.
Ditempat terpisah, Letkol Inf Andrik Fachrizal selaku Dansatgas Yonif 310/KK menegasakan bahwa acara adat ini merupakan tradisi dan budaya yang perlu dilestarikan karena kegiatan ini merupakan salah satu kearifan lokal bagi masyarakat sekitar yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan warisan secara turun temurun dari leluhur.
Ondoafi (Kepala adat), Kevin Swo (58) mengucapkan terima kasihnya kepada personil Satgas Yonif 310/KK yang telah hadir dan amankan sehingga pesta adat dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Kami merasa terhormat dengan kehadiran Bapak-bapak TNI dari personil Satgas. Mereka sangat menghormati adat istiadat disini, kami bangga bisa duduk berdampingan bersama mereka," tutur Kevin Swo.
Tim Redaksi
