Jakarta,neodetik.news – Mantan Wakil Presiden RI dua periode, HM Jusuf Kalla bersama mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menghadiri pemakaman pemimpin kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyah di Doha, Qatar, pada Jumat siang (02/08) waktu setempat.
Dalam video yang dibagikan oleh Staf Khusus Bidang Media Jusuf Kalla, Yadi, JK nampak mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam berdiri di sisi makam bersama sejumlah tokoh lain. Dia menengadahkan tangan saat doa dipanjatkan oleh pengurus pemakaman.
Jenazah Ismail Haniyah dimakamkan di komplek pemakaman Keluarga Emir Qatar di kawasan Lusail, wilayah pinggir laut utara Doha, setelah shalat Jumat, atau sekitar pukul 13:30, waktu Qatar.
Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum Haniyah dishalatkan di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab. JK, Din Syamsuddin, mantan Menkumham Hamid Awaluddin, dan Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hassan ikut menunaikan shalat janazah bersama ribuan jamaah yang hadir.
Setelah proses pemakaman, JK dan rombongan kembali berdoa bersama untuk almarhum.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu mengatakan ratusan ribu jamaah yang hadir tampak emosional. Mereka mengikuti shalat Jumat dan dilanjutkan dengan salat jenazah.
JK mengatakan para tamu yang hadir di antaranya para petinggi dari Turki, PM Iran, Malaysia, Oman serta beberapa negara sekitar.
“Semua hadir dan ini menandakan bahwa kita semua mendorong upaya perjuangan Palestina,” kata JK yang sempat bertemu Ismail Haniyah dua pekan lalu.
“Ini juga memperlihatkan bagaimana kuatnya pengaruh almarhum Haniyah dan sementara proses memilih pemimpin baru dan tentu saja berharap terjadinya perdamaian tercapai,” imbuh JK.
Indonesia, lanjut JK, tengah mengupayakan dua hal. “Kita ingin mendorong upaya mereka bersatu (Hamas dan Al-Fatah) serta kedua mendorong perdamaian yang adil antara Palestina dengan Israel,” tegas JK lagi.
Lebih jauh, JK meyakinkan bahwa semua negara-negara yang hadir menginginkan perdamaian, sehingga penyelesaian konflik harus diupayakan dengan lebih baik.
“Memang kalau tidak ditangani dengan baik ini bisa meluas. Jadi, dibutuhkan ketenangan. Iran dan Turki mempunyai kemampuan persenjataan yang kuat tapi saya pikir akan menghancurkan seluruh Timur Tengah apabila mereka semua melancarkan perang besar itu,” kata JK lebih lanjut.
JK melakukan perjalanan ke Qatar untuk menghadiri langsung pemakaman Haniyah. Kedatangan Ketua Umum Palang merah Indonesia (PMI) untuk memenuhi harapan rakyat Palestina agar hadir dalam pemakaman tersebut sebagai delegasi dari Indonesia.
“Ini memenuhi harapan agar mengirimkan delegasi Indonesia ke sana dan kami diundang menghadiri pemakaman almarhum Ismail Haniyeh,” kata JK di Bandara Soekarno Hatta sebelum berangkat ke Qatar, sehari sebelumnya.
Komunikasi antara Ketua Umum PMI tersebut dengan almarhum Haniyah terjalin melalui misi khusus dalam upaya menyelesaikan konflik antara Hamas dan gerakan Al-Fatah. Bagi JK, rekonsiliasi itu penting untuk menyatukan kekuatan guna mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Baik Hamas maupun Al-Fatah telah berupaya melakukan pertemuan tersebut. Kedua pihak bahkan telah melakukan pertemuan di Beijing. JK mengatakan bahwa almarhum Haniyeh pernah menyampaikan harapan untuk bisa datang ke Indonesia bersama tokoh-tokoh al-Fatah setelah dari Beijing.
“Namun hari ini, Haniyah dipanggil Allah ke Rahmatullah,” kata JK setelah mendengar Haniyeh tewas dalam sebuah serangan di Teheran. []
Tim Redaksi