Jakarta,neodetik.news _Kemarahan rakyat pada kejahatan dinasti Mulyono alias Jokowi picu kondisi darurat nasional. Satu keluarga berbakat bohong dan rakus bikin mahasiswa marah turun ke jalan.
Jokowi, Gibran, Kaesang dan lingkar inti dinasti menjadi musuh bersama. Jelang lengser, komplotan penguasa tersebut berada dalam ancaman serius. Menuai tuntutan aneka kasus dugaan kejahatan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berbagai elemen mahasiswa dan elite bangsa mendesak Jokowi dan keluarganya mundur dan diadili. Publik muak atas pertunjukan kekuasaan dalam lakon Raja Jawa. Ihwal perilaku mabok jabatan sangat berbau busuk.
Maraknya wabah korupsi, penumpukan utang luar negeri, perampokan sumber daya alam dll, menyebabkan kebrutalan pelanggaran atas aturan, UU dan konstitusi. Jelas sangat parah terjadi di era ganasnya rezim Jokowi.
Segala rupa kerusakan bernegara hampir sepuluh tahun, demi melayani kepentingan anak, mantu dan kelompok Jokowi. Negara dan rakyat menjadi tersandera dinasti politik. Menyulut reaksi protes keras dari rakyat dan mahasiswa.
Desakan mengadili Jokowi, Gibran, Kaesang dan keluarganya kini menjadi fokus tuntutan rakyat. Tidak boleh kejahatan itu lolos begitu saja. Ini negara hukum, bukan negara kerajaan yang seenaknya dilakoni Jokowi.
Bayangkan, rakyat kecil yang kelaparan dan terpaksa mencuri ayam diseret ke pengadilan tanpa rasa kemanusiaan. Hal itu juga harus berlaku sama pada rezim Jokowi dan keluarganya. Bila tidak, aksi pengadilan jalanan sulit dihindari.
Penguasa bermental maling dan berbakat pembohong adalah tindakan super kriminal dalam bernegara. Kejahatan luar biasa yang telah berakibat menyeret hidup rakyat dalam ketidakadilan. Banyak fakta tersedia dan tidak bisa ditutupi.
Basmi bau busuk ketek Raja Jawa gadungan…!***
Sumber: Faizal Assegaf