Jakarta,neodetik.news _Dengan adanya situasi penembakan yang terjadi lagi, seolah-olah masyarakat sipil di Puncak Jaya adalah binatang buruan yang situasinya memprihatinkan. Maka dari itu mahasiswa Papua di jakarta menuntut keras kepada Kapolri panglima TNI,dan presiden Jokowi usut tuntas keadilan, seadil adilnya,
Peristiwa seperti ini terjadi berulang-ulang tanpa penyelesaian. Kita baru saja dikejutkan oleh video viral kekerasan TNI dari Yonif 300/Braja Wijaya Kodam Siliwangi terhadap 3 masyarakat sipil, yang mana salah satunya disiksa di dalam drum, yang terjadi awal tahun ini,” ujar mahasiswa Papua jakarta ,dalam pernyataannya kepada wartawan Papua, kamis (18/7/2024).
Menurut mahasiswa Papua jakarta,perulangan kekerasan terhadap masyarakat sipil di Puncak Jaya dan daerah-daerah konflik di Tanah Papua disebabkan karena minimnya penegakan HAM dan sanksi yang berat terhadap pelaku kekerasan (TNI/Polri).
Ditambah lagi lemahnya institusi sipil seperti pemerintah daerah, DPRD, MRP dan DPRP (kini Majelis Rakyat Papua Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah).
Institusi-institusi ini yang menghabiskan anggaran rakyat dan negara tanpa mampu memproteksi rakyat setempat orang asli Papua (OAP)
“Kita di Papua seperti nya lama kelamaan mendengar orang ditembak menjadi hal biasa, padahal ini peristiwa luar biasa (extra judicial killing), tanpa empati pemerintah dan aparat penegak hukum serta institusi sipil seperti di atas. Ini pertanda nurani kita soal kemanusiaan menjelang mati,” ujarnya.
Maka mahasiswa Papua jakarta menuntut keras
Presiden Jokowi panglima TNI dan Kapolri bertanggung jawab atas kematian warga tidak bersalah.
Inilah tuntutan mahasiswa jakarta berikut:
1. Kami mengutuk keras kejadian penembakan terhadap 3 warga sipil di Puncakjaya pada tanggal 16 juli 2024, dan kejadian penembakan terhadap Pengacara Papua Yan Cristian Warinusi di Manokwari.
2. Kami menuntut keadilan atas ketiga korban
3. Kami meminta kepada kapolri usut tuntas kasus ini dan pelaku segera di tanggkap dan di proses sesuai hukum yang berlaku
4. Kami mendukung segala Upaya penegak hukum dalam menuntaskan Kasus ini agar korban mendapat keadilan sebagai Warga Negara atas apa yang menimpah mereka hingga berujung kematian
5. Hentikan Kekerasan di atas tanah Papua Terhadap warga sipil yang tak berdosa
Mahasiswa juga mendesak Komnas HAM RI dan presiden RI segera membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus pembunuhan yang terjadi di luar hukum, termasuk kasus kekerasan sebelumnya. Diproses hukum dan jika terbukti, maka divonis seberat-beratnya, dan dicopot dari kesatuan, sementara keluarga korban perlu diberikan kompensasi, restitusi dan rehabilitasi.
Di mana mereka mendorong pemerintah Indonesia menaati kewajiban internasionalnya, termasuk membuka ruang dialog untuk penyelesaian masalah Papua secara komprehensif, baik mengenai sejarah masa lalu maupun pelanggaran HAM sebelum dan pasca aneksasi oleh NKRI.
Tiga Warga Sipil Tertembak
Mereka yang tertembak di Mulai, kabupaten Puncak Jaya, adalah Tonda Wanimbo, kepala kampung Kalome distrik Mepogolok, Pemerintah Murib, kepala kampung Dokkome dan Dominus Enumbi, warga sipil. Selain itu, dilaporkan sejumlah warga lainnya mengalami luka tembak yang belum diidentifikasi identitasnya.
Tim Redaksi