Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

ketua Umum PDIP,Megawati Soekarnoputri ,Tantang Rossa Purbo Bekti Menghadap, Eks Penyidik KPK: Harus Dianggap Permintaan Tokoh Bangsa Indonesia

Juli 08, 2024 | Juli 08, 2024 WIB Last Updated 2024-07-07T18:55:33Z
JAKARTA, NEODETIK.NEWS - Penyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri yang meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rossa Purbo Bekti untuk menghadap harus dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa. Hal ini disampaikan eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menanggapi pernyataan Megawati yang meminta penyidik Komisi Antirasuah dari Institusi Polri berpangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP) tersebut menghadap kepada dirinya.


Rossa merupakan penyidik perkara suap dengan tersangka Harun Masiku. Ponsel milik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto disita oleh Rossa saat Hasto menjadi saksi kasus Harun.  "Bahwa pernyataan Megawati agar AKBP Rossa bertemu dengan dirinya harus dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa atau mantan presiden RI," kata Yudi Purnomo kepada neodetik.news, Minggu (7/7/2024).


Yudi Purnomo menilai, tidak ada yang salah dari pertemuan Megawati dengan Rossa Purbo Bekt


Anggota Satgas Pencegahan Korupsi Polri ini pun mendorong pimpinan KPK untuk tidak gentar menerima permintaan Presiden RI ke-5 tersebut. "Sehingga tidak perlu KPK takut bertemu karena anggapan conflict of interest jabatannya selalu Ketum Partai, namun cermin transparansi dan akuntanbilitas," ucap dia.


Yudi berpandangan, Rossa sebagai penyidik bekerja berdasarkan surat perintah perintah penyidikan (Sprindik) yang ditandatangani oleh pimpinan KPK

Oleh sebab itu, setiap langkah hukum yang dilakukan penyidik seperti melakukan pemeriksaan sampai dengan penyitaan disebut telah mengantongi dasar hukum yang jelas. Rossa merupakan salah satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) di KPK. 


Tindak tanduk Rossa diklaim dilakukan berdasarkan izin dari pimpinan Komisi Antirasuah tersebut. "Pimpinan KPK yang menunjuk dan menyetujui Rossa bukan kasatgas lainnya, sehingga kasatgas beserta timnya yang tidak mendapatkan sprindik dari pimpinan tentu tidak akan bisa menangani kasus Harun Masiku," kata Yudi.



Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini meyakini pertemuan Rossa dengan Megawati bisa meredam isu perburuan Harun Masiku bersifat politis. 


Terlebih, perkara dugaan suap terkait pergantian antar-waktu (PAW) DPR RI yang melibatkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini tidak akan bisa selesai jika Harun Masiku belum tertangkap.


 "Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Purbo Bekti penting untuk meredakan isu-isu bahwa perburuan Harun Masiku politis karena memang ini murni penegakan hukum sebab kasus suap Komisioner KPU sampai kapan pun tidak akan selesai tanpa tertangkapnya Harun Masiku," kata Yudi.

Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini meyakini pertemuan Rossa dengan Megawati bisa meredam isu perburuan Harun Masiku bersifat politis. 


Terlebih, perkara dugaan suap terkait pergantian antar-waktu (PAW) DPR RI yang melibatkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini tidak akan bisa selesai jika Harun Masiku belum tertangkap.


 "Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Purbo Bekti penting untuk meredakan isu-isu bahwa perburuan Harun Masiku politis karena memang ini murni penegakan hukum sebab kasus suap Komisioner KPU sampai kapan pun tidak akan selesai tanpa tertangkapnya Harun Masiku," kata Yudi.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menantang AKBP Rossa Purbo Bekti menghadap dirinya.


 Hal ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan kader-kader PDI-P pada acara pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDI-P masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025, Jumat (5/7/2024). "Saya berani kalau umpamanya suruh datang Rossa, ngadepin aku," kata Megawati. 


Reporter:nur
×
Berita Terbaru Update