Saat wartawan NEODETIK.NEWS mendatangi lokasi kegiatan, terlihat sedang berlangsung pekerjaan tersebut, di lokasi tidak terpasang Papan Informasi kegiatan, dan pekerjaan juga diduga sangat amburadul. (7-Juli 2024)
Salah Seorang Warga menyoroti kegiatan tersebut, karena menurut nya pekerjaan tersebut sudah jauh melenceng dari SPeK, pasalnya pemasangan batu hanya menempel atau disandarkan di tanah, tanpa memakai cerucuk dan sepatu pondasi.
"Siap bang, Ini pekerjaan sudah sepuluh hari lebih, tidak terlihat papan proyek, dalam segi pekerjaan asal asalan, karena terlihat pemasangan batu bersandar di pinggir tanah, cerucuk tidak ada atau tidak di pasang, sepatu pondasi tidak ada, yang kata tukang 20cm tinggi lebar 120cm" Ungkap M Hasan (7 Juli 2024)
Lanjut M Hasan, "saya sudah menegur pekerja, namun masih membandel, setelah saya tegur, cerucuk baru di pasang, tapi hanya beberapa bambu saja, bahkan saya sudah berkomunikasi sama Pengawas, agar pekerjaan tersebut maksimal, dan harus sesuai SPeK yang menjadi harapan warga"
Pekerjaan yang asal asalan, miring ga pake cerucuk, saya meminta segera di bongkar, kalo tidak di bongkar saya akan bongkar, kok kenapa saya mengatakan harus bongkar, karena tidak ada daya tahannya, dan ini sangat merugikan Masyarakat Kp. Begedor khusus nya para petani sekitar" Ungkap M Hasan (7-Juli 2024)
M Hasan meminta pekerjaan tersebut harus di bongkar ulang, karena menurut nya sangat merugikan Masyarakat, Ia juga mengatakan Pengawas dan Dinas terkait harus segera bertindak Pemborong-pemborong nakal seperti ini.
Hingga berita ini di tayangkan pihak pengawas belum dapat di konfirmasi.
#DESAPANTAIHARAPANJAYA
#KECAMATANMUARAGEMBONG
#KABUPATENBEKASI
#DINASPERTANIAN
#PJKABUPATENBEKASI
#GAPOKTAN
Reporter : Anto
