Depok,neodetik.news _Keberhasilan Fathiya Rahmani Priambodo dalam mengikuti berbagai seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024, telah membawa nama Jawa Barat dan Kota Depok dikenal berbagai wilayah di Indonesia.
Prestasinya yang di dapat Fathiya Rahmani Priambodo hingga tingkat nasional, bakal berpengaruh pada masa depanya yang masih panjang tersebut dan juga mempermudah dalam menggapai cita-citanya.
Namun, biasanya seorang yang telah menjadi anggota paskibraka baik tingkat provinsi maupun nasional. Biasanya, mempunyai cita-cita menjadi seorang abdi negara dengan menginguti berbagai sekolah kedinasan, seperti Akademi Kepolisan (Akpol), Akademi Militer (Akmil) dan lainya.
Pasalnya, dari beberapa info beredar alumni paskibraka menjadi salah satu prioritas dalam perekrutan taruna berbagai sekolah kedinasan di Kota Depok, karena, sudah sesuai syarat menjadi seorang taruna.
Lain hanya dengan cita-cita seorang anak Sekolah Islam Dian Didaktika Kota Depok ini, yang ingin mengabdi kepada masyarakat yang peduli terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Yakni menjadi seorang Mentri Kesehatan.
Sebagai penerus bangsa, saya sangat bercita-cita menjadi seorang Mentri Kesehatan Indonesia,” ujar Fathiya Rahmani Priambodo kepada Harian Radar Depok.
Cita-cita ini juga terdorong dari sebuah motivasi yang diberikan oleh Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono sebelum melepas dirinya di ikut seleksi tingkat provinsi dan nasional.
“Pa wakil pernah berpesan, mengitu hal ini untuk membentuk karekter penerus bangsa,” tutur Fathiya Rahmani Priambodo.
Namun, sebelum menjadi seorang mentri kesehatan. Pastinya harus menjadi seorang dokter dan kuliah kedokteran.
“Setelah lulus sekolah pastinya saya akan melanjutkan study kedokteran, untuk menggapai cita-cita ini,” ujar Fathiya Rahmani Priambodo.
Fathiya Rahmani Priambodo beralasan, jika menjadi dokter bisa membantu orang banyak, termasuk kesehatan, psikis dan lainya.
Karena saat ini dunia kesehatan sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia, apalagi tidak mahal,” ungkap Fathiya Rahmani Priambodo.
Namun, hingga saat ini Fathiya Rahmani Priambodo belum bisa menentukan spesifikasi dokter spesialis yang akan di ambil.
“Mungkin saat ini maunya masih dokter umum saja ya, semoga cita-cita ku bisa tercapai,” tutur Fathiya Rahmani Priambodo.
Tim Redaksi