Jakarta,neodetik.news _London 1957 pada musim dingin yang tiba, sebuah dentuman kecil dari jemari William Shakespeare menjelma Tragedy Of Romeo and Juliet, dan bergema hampir seantero dunia. mengisahkan tragedi sepasang kekasih yang kehilangan asa untuk terus hidup bersama, sekaligus menyisakan harapan untuk bersama dalam kematian.
Ada makna tragis yang hendak diselundupkan oleh Shakespeare, lewat dialog manis Romeo “He Jests at scars the never felt a wound” Dia bercanda pada bekas luka yang tidak pernah ia rasakan. dialog ini memiliki makna tragis bahwa sesungguhnya luka adalah pengalaman, ia bukan pengetahuan. sehingga mudah untuk memperbincangkan rasa sakit seseorang jika kita tak mengalaminya.
Waktu menunjukkan tepat jam 12 malam. hujan bulan juni mulai ringkih. memanggilku dalam pelukan mimpi, aku mengakhiri bacaanku. sepintas rembulan terlihat dari balik gelagak awan, dan cuaca mulai membaik namun dingin tetap saja menggigit.
Pembangunan Inklusi
Mungkin benar kita punya pengetahuan akan masalah kita maluku, seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan korupsi, jika mereviu data BPS provinsi maluku masih berada pada posisi 4 termiskin di Indonesia, sementara angka kemiskinan kita mencapai 16,42/%, atau mencapai 301,61 ribu orang.
Sementara data Dukcapil (Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian dalam Negeri merilis dari 1,88 juta jiwa jumlah penduduk maluku, hanya 140,05 ribu jiwa atau (7,47%) penduduk yang mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi atau universitas. ditambah dengan mutu atau kualitas pendidikan kita secara nasional masih berada pada peringkat 32.
Selain itu praktik korupsi yang marak terjadi pada beberapa institusi juga berdampak pada penghambatan investasi dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dipamerkan world economic forum tingginya angka korupsi yang menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi,
Kendati data Perekonomian kita memang berangsur naik dan membaik, tetapi ada risiko yang timpang. Ada yang naik dan ada yang turun seperti huruf K (K-shape recovery) Perusahaan di bidang teknologi digital, kesehatan, atau mereka yang memiliki tabungan, unggul. Namun, UMKM, pekerja sektor informal, mereka yang
tak punya tabungan, terpuruk. Data dari Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan, penurunan porsi tabungan terhadap total pendapatan yang paling dalam terjadi pada kelompok pengeluaran Rp 3 juta ke bawa.
Keseluruhan problem itu kini meninggalkan luka pada wajah kelompok rentan, sebagai satu pengalaman, bukan sebagai pengetahuan. itu sebabnya, pembangunan harus bersifat inklusif. dengan memberi akses untuk masyarakat luas. baik berupa akses kesehatan, pendidikan, lahan pekerjaan, dan ekonomi. dan hal ini membutuhkan peran decision maker and policy maker, institusi hukum dan bekerjanya demokrasi.
Di titik inilah pembangunan inklusif sangatlah penting karena mendorong adanya partisipasi, dan tidak hanya mensyaratkan adanya jaminan dialog serta interaksi terbuka dan berjalan dua arah.
Partisipasi juga memerlukan ruang sipil yang terbuka public Space, aman, dan mudah diakses oleh warga negara. karena memungkinkan adanya ruang sipil, yang mendorong para warganya berperan dan berkontribusi dalam pengambilan yang berdampak pada kehidupan. Itu sebabnya, pembangunan institusi jadi kunci.
Peran Demokrasi dan kebebasan
Lugasnya kesejahteraan tercipta bukan karena barang yang kita punya, melainkan karena aktivitas yang memungkinkan kita memiliki barang itu, kebebasan atau hak untuk melakukan aktivitasnya.
Menjadikan elemen kebebasan begitu penting. Jika orang seorang warga negara dibatasi hak politiknya, dibungkam, terbatas aksesnya untuk pendidikan, kesehatan, dan lahan ekonomi maka ia tak bisa mengembangkan dirinya. hal ini kemudian dijelaskan secara teoritik oleh Peraih Nobel Ekonomi Amartya Sen sebagai Freedom to achieve. atau kapabilitas melihat kebebasan untuk mencapai kesejahteraan.
Mudahnya jika ingin dipahami Freedom to achieve. lihat kesamaan antara orang yang berpuasa dan orang yang kelaparan karena miskin. keduanya jelas tidak mengkonsumsi makanan. tapi ada paras yang berbeda di antara keduanya. mereka yang berpuasa sebenarnya memiliki kapabilitas kebebasan Freedom to achieve untuk makan tetapi memilih untuk berpuasa. sementara pada paras lainnya yang kelaparan tak memiliki kebebasan untuk makan. dengan kata lain mereka yang memiliki ruang kapabilitas lebih besar mudah untuk mengakses kesejahteraan dibandingkan mereka yang rentan.
Dengan ini, Amartya Sen memperluas dimensi pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi, melainkan juga sosial, dan politik menjadi seimbang. Kita tahu, demi kepentingan ekonomi, aspek sosial politik kerap dimarjinalkan, represi dibenarkan, kritik dibungkam: atas nama pembangunan. Padahal, kritik terhadap pemerintah amat penting.
Baru-baru ini Insiden di pasar mardika menjadi bukti kesekian yang memperlihatkan adanya ketidaksinambungan blueprint mengenai ”pembangunan” dan ”investasi”, sebagai prioritas pemerintah, dengan aspirasi warga yang terdampak pembangunan tersebut.
Sehingga Pada konteks tersebut, kritik, kebebasan pers dan partisipasi menjadi indikator dari berjalannya demokrasi pada suatu negara,
kendati tidak ada hubungan yang pasti, layaknya Romeo dan Juliet antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan dengan demokrasi, namun kritik dapat mempercepat masalah-masalah teratasi dengan cepat, tertulis data Pusat, Universitas Padjadjaran, pada rentang 2019-2022 terdapat 30 kebijakan yang berubah atau dibatalkan akibat dorongan publik di media sosial.
Sementarah pada bagian tubuh lekuk sejarah menunjukkan, kelaparan yang dahsyat tidak pernah terjadi di negara merdeka, demokratis, dan memiliki pers yang bebas.
Dengan kata lain kritik menjadi sangat penting sebab memungkinkan masalah-masalah itu bisa diatasi segera. kritik dan kontrol juga mendorong terbukanya berbagai kasus hukum dan perbaikan pelayanan public. dari sinilah kita belajar mengenai pentingnya kebebasan dan demokrasi terhadap pembangunan, yang dapat mencegah terjadinya petaka politik dan ekonomi yang memburuk. kendati hal itu tidak mudah tetapi selalu ada harapan di sana.
“Good night, good night! Parting is such sweet sorrow, That I shall say good night till it be morrow” begitu pendakuan Romeo.
(Abe Yanlua) Peneliti Maluku Data Network