(Sastrawan Politik )
Jakarta,neodetik.news _Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI) dan La Nyalla Matalitti (ketua DPD RI) kembali menyuarakan narasi kembali ke UUD 45 asli, dengan mengundang Amien Rais (tokoh Reformasi, Pengamandemen Konstitusi). Berbekal keprihatinan Amien Rais (baca: penyesalan) atas kondisi faktual akibat amandemen konstitusi, narasi kembali ke UUD 45 asli digaungkan.
Padahal, kita semua tahu, tak ada satupun praktik penerapan UUD 45 yang tak bermasalah. Era Orde Lama (Soekarno), UUD 45 dan Pancasila, digunakan untuk menggebuk Masyumi. Era Soeharto, UUD 45 dan Pancasila, digunakan untuk menggebuk HMI. Era Jokowi UUD 45 dan Pancasila, digunakan untuk menggebuk HTI & FPI. Lalu, mau kembali ke rezim apa?
Bagi kami umat Islam, tidak ada satupun dalil yang mewajibkan kami untuk kembali pada UUD 45 yang hanya produk akal manusia. Kami, diperintahkan untuk taat pada Islam, dan kembali kepada Islam manakala kami telah berpaling.
Hari ini, negeri ini menjadi kacau balau karena negeri ini sudah sangat jauh dari Islam. Negeri ini, diperkosa oleh sekulerisme dengan menerapkan sistem demokrasi. Jadi, solusinya bukan kembali ke UUD 45, bukan kembali ke era orde baru atau orde lama, melainkan kembali kepada Islam.
Bagaimana cara agar negeri ini kembali kepada Islam?
Caranya, adalah dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam segala dimensinya. Yakni, menerapkan hukum Islam, ekonomi Islam, politik Islam, sistem sosial Islam, dan sebagainya.
Bagaimana cara untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah?
Yakni, dengan cara kembali menegakkan sistem Khilafah. Khilafah lah, yang nantinya akan menerapkan seluruh hukum Islam dan mengemban risalah dakwah Islam ke seluruh penjuru alam.
Jadi, solusi bagi negeri ini, dan bagi kaum muslimin seluruhnya, adalah Khilafah. Khilafah, yang akan menyelesaikan problem di negeri ini, juga yang akan membebaskan Palestina, Uighur, serta negeri lainnya yang dizalimi.
Kami umat Islam, telah dijanjikan oleh Allah SWT dan dikabarkan melalui lisan Rasulullah Saw, bahwa Khilafah akan kembali kami tegakkan. Karena itu, fokus kami adalah kembali kepada Islam dengan menegakkan institusi Daulah Khilafah.
Kembali kepada UUD 45 hanya melapangkan jalan bagi politisi yang tak laku ditawarkan dalam pilpres langsung, yang ingin naik ke tampuk kekuasaan via MPR, melalui narasi kembali ke UUD 45 asli. Kembali ke UUD 45, berarti kembali ke era represifme orde baru atau setidaknya seperti orde lama Soekarno.
Sedangkan kembali kepada Khilafah, selain menjalankan kewajiban juga jalan paling rasional untuk menyelamatkan negeri ini, dan membangkitkan umat Islam di seluruh penjuru dunia, agar Islam kembali tinggi, dan agar umat Islam menjadi Khairu Ummah. Inilah, visi penyelamatan negeri yang kami yakini. [].
Tim/red