Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Lumajang Jawa Timur,Dijemput Pulang dari Pondok Pesantren, Kaget Anak Babak Belur

Selasa, Juni 25, 2024 | Selasa, Juni 25, 2024 WIB Last Updated 2024-06-25T15:10:29Z
LUMAJANG, NEODETIK.NEWS – Dugaan kekerasan di lingkungan pondok pesantren (ponpes) masih saja terjadi. Seperti yang menimpa EG, anak dari SN (31), asal Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang ini.

Wanita ini mendatangi Mapolres Lumajang, Selasa 25 Juni 2024 siang untuk melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya. EG diduga menjadi korban kekerasan fisik saat berada di dalam lingkungan salah satu ponpes di Kecamatan Kunir.

SN mengaku, mendengar di hari sebelumnya, jika anaknya menjadi korban kekerasan di tempatnya mondok. Hendak dijemput namun sempat tidak diperbolehkan, baru berhasil dibawa pulang Rabu 12 Juni 2024, dengan alasan alasan kakeknya meninggal dunia.

Setibanya di Mapolres Lumajang, sekitar tiga jam masuk ke ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Satreskrim Polres Lumajang, SN keluar membawa surat tanda bukti laporan kepolisian. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/50/VI/2024/SPKT/POLRES LUMAJANG/POLDA JATIM, tanggal 20 Juni 2024 pukul 20.16 WIB.

Di jalan pulang itu kita tanyakan. Lalu anak saya ngaku dipukul," jelas dia sembari menyebut nama terduga pelaku.


Tak hanya dugaan kekerasan fisik saja, bahkan, tindak asusila kata SN juga diduga dilakukan oleh temannya yang lain. "Kejadian ini benar-benar tidak bisa saya terimakan pak," imbuhnya.

Korban EG saat itu hanya bisa membuntuti ibunya, menahan sakit di seputar mulut dalam kondisi lebam menghitam.

Maksud SN meminta kejelasan ke internal pondok pesantren atas peristiwa yang menimpa anaknya, kandas. Bahkan, datang baik-baik senada sowan, ia mengaku mendapat perlakuan tak pantas sampai diusir.

Belum 10 menit kita bicara, terus diusir. Katanya itu menjadi urusan pondok. Karena disuruh pulang ya kita keluar. Akhirnya kita laporkan," tandasnya.

SN mengaku kecewa, dan meminta pihak kepolisian menindaklanjuti sehingga peristiwa yang terjadi, menjadi terang.

Saya ingin minta kejelasan. Sampai di sini saya rasa belum ada iktikad baik dari pihak ponpes, bahkan anak saya disuruh keluar jangan mondok di sana lagi. Ya saya keluarkan, ndak usah disuruh pasti saya keluarkan. Pengurusnya bilang jatuh gitu aja. Tapi anaknya kok bilang gini," lanjutnya dengan raut pilu.

Semoga segera ditindaklanjuti, dan peristiwa ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Lumajang Iptu Irdani Isma dihubungi memorandum.disway.id ini lewat saluran seluler, hingga berita ini ditayangkan belum merespons. 


Tim redaksi 

×
Berita Terbaru Update